Warga Palestina di Lebanon Siap Bertempur Melawan Israel
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Faksi-faksi Palestina di Lebanon dikabarkan siap membantu perjuangan Hamas melawan Israel. Hizbullah diharapkan dapat ikut membantu dan memimpin serangan terhadap Israel.
Perang antara Israel dan Hizbullah merupakan skenario yang dapat menyeret Lebanon masuk ke dalam medan perang.
Israel sebelumnya telah mengumumkan blokade total terhadap wilayah Gaza dan memutus pasokan air, makanan dan listrik sebagai tindakan hukuman kolektif terhadap Hamas.
1. Peran Hizbullah dianggap penting dalam menaungi warga Palestina di Lebanon
Seorang pengungsi di Lebanon mengatakan kesiapannya ikut bertempur melawan Israel.
“Di mana pun (Israel) siap untuk (bertempur) terjadi, hal itu akan terjadi. Saya menyerahkan darah untuk tanah air saya. Saya hidup untuk tanah air saya. Saya tidak hidup untuk masa depan,” kata Ahmed Habet, anggota partai Palestina Fatah di Burj al-Barajneh, dilansir Al Jazeera.
Di perbatasan Lebanon dengan Israel, terdapat konfrontasi di mana kedua belah pihak saling meluncurkan roket.
Berbeda dengan pejuang di Gaza, cabang faksi Palestina di Lebanon seperti Hamas, Fatah dan Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP) tidak dapat mempertahankan serangan terhadap Israel sendirian. Mereka memang perlu izin dari Hizbullah yang menjadi salah satu kelompok dominan di Lebanon.
Baca Juga: Iran Tegaskan Negaranya Tidak Terlibat dalam Serangan Hamas
2. Hizbullah akan menyerang jika Israel melakukan pembalasan berlebihan
Editor’s picks
Pejabat Hamas di Lebanon, Ahmed Abed, mengatakan bahwa Hizbullah kemungkinan akan melancarkan serangan langsung jika Israel secara meningkatkan operasinya di Jalur Gaza.
“Hizbullah memutuskan bahwa mereka akan menyerang jika pembalasan terhadap Gaza berlebihan. Mereka berkoordinasi dengan pimpinan (Hamas) di Palestina dan mereka akan melakukan intervensi pada waktu yang tepat," katanya.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berjanji untuk mengubah sebagian wilayah Gaza menjadi puing-puing dan memperingatkan penduduk di wilayah tersebut untuk keluar dari rumah mereka.
Kelompok hak asasi manusia dan para ahli mencatat bahwa warga sipil di Gaza tidak punya tempat untuk melarikan diri karena blokade tersebut.
3. Tidak semua komandan tertinggi di Gaza mengetahui serangan terbaru Hamas
Pejabat senior Hamas, pada Senin (9/10/2023) mengatakan, hanya sejumlah kecil komandan tinggi di Gaza yang mengetahui serangan dadakan yang dilancarkan ke Israel.
Dilansir Associated Press, pejabat tersebut menambahkan sekutu seperti Iran dan Hizbullah Lebanon akan bergabung dalam pertempuran, jika Gaza menjadi sasaran pemusnahan.
Serangan terbaru Hamas sendiri membuat militer dan badan intelijen Israel benar-benar lengah. Ratusan anggota bersenjata Hamas menyerbu melalui lubang yang diledakkan di pagar perbatasan dan mengamuk di beberapa kota.
Serangan menewaskan ribuan warga, termasuk militer dan sipil. Tidak sedikit pula warga Israel yang menjadi tawanan dan sebagian dari mereka dinyatakan tewas akibat serangan roket Israel di Gaza.
Baca Juga: Blak-blakan Dubes RI untuk Palestina soal Serangan Hamas ke Israel
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.