Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
bendera Amerika Serikat (unsplash.com/Robert Linder)

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, mengatakan bahwa ia akan berdiskusi dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terkait upaya meningkatkan aliran bantuan ke Gaza.

Menurutnya, meskipun ada beberapa peningkatan dalam situasi bantuan kemanusiaan di wilayah padat penduduk tersebut, namun masih banyak yang perlu dilakukan untuk memastikan bantuan menjangkau masyarakat secara berkelanjutan.

“Saya akan pergi ke Israel besok dan berdiskusi dengan pemerintah Israel tentang hal-hal yang masih perlu dilakukan untuk memastikan bahwa masyarakat mendapatkan apa yang mereka butuhkan,” katanya kepada wartawan pada Selasa (30/4/2024), di gudang Organisasi Amal Jordan Hashemite, tempat bantuan dari badan amal yang berbasis di AS dikumpulkan.

“Dan saya akan melakukan hal itu besok secara langsung dengan Perdana Menteri Netanyahu dan anggota pemerintah Israel lainnya."

Diplomat AS tersebut memulai lawatannya ke Timur Tengah pekan ini. Ia dijadwalkan berkunjung ke Israel pada Rabu (1/5/2024), setelah sebelumnya mengunjungi Arab Saudi dan Yordania.

1. Bantuan pertama dari Yordania ke penyeberangan Erez berangkat pada Selasa

Dilansir Reuters, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, pada Selasa mengungkapkan ada kemajuan bertahap dalam upaya mencegah kelaparan di Gaza utara. Namun, ia tetap mendesak Israel untuk berbuat lebih banyak.

Blinken mengatakan, pengiriman bantuan pertama langsung dari Yordania ke penyeberangan Erez, yang baru dibuka di Gaza utara, akan berangkat pada Selasa. Barang-barang juga tiba di pelabuhan Ashdod, dan koridor maritim baru akan siap dalam waktu sekitar sepekan.

“Tetapi masih banyak yang harus dilakukan. Kita masih harus memiliki mekanisme dekonfliksi yang efektif dan berhasil – ini masih dalam proses,” kata Blinken.

Ia menambahkan, harus ada daftar yang jelas terkait barang-barang yang dibutuhkan di Gaza untuk menghindari penolakan saat proses pemeriksaan bantuan.

2. Netanyahu bersikeras invasi Rafah harus tetap dilakukan

Editorial Team

Tonton lebih seru di