Jakarta, IDN Times - Pemerintahan Donald Trump membatalkan kontrak senilai lebih dari 700 juta dolar Amerika Serikat (AS) (Rp11,4 triliun) dengan Moderna untuk pengembangan vaksin flu burung bagi manusia. Keputusan yang dikeluarkan pada Rabu (28/5/2025) ini, mencakup penghentian hak pembelian vaksin dan menimbulkan kekhawatiran terkait kesiapan menghadapi potensi pandemi H5N1.
Pembatalan terjadi di tengah wabah flu burung yang telah menewaskan 166 juta ayam di AS sejak 2022, menginfeksi 70 orang, dan menjangkiti hampir 1.000 peternakan sapi perah. Padahal, teknologi mRNA Moderna dinilai sebagai solusi cepat untuk merespons ancaman pandemi.