Pfizer Gandeng 3SBio Kembangkan Obat Kanker Rp98,2 Triliun

- Pfizer dan 3SBio Inc. bermitra untuk mengembangkan obat kanker SSGJ-707 senilai 6 miliar dolar AS di luar Tiongkok.
- Kesepakatan ini memperkuat portofolio terapi onkologi Pfizer, dengan pembayaran uang muka sebesar 1,25 miliar dolar AS.
- SSGJ-707 adalah antibodi bispecific yang menargetkan dua jalur penting dalam kanker dan tengah diuji klinis untuk tiga indikasi utama.
Jakarta, IDN Times - Pfizer, perusahaan farmasi asal Amerika Serikat (AS), mengumumkan kemitraan strategis dengan 3SBio Inc., perusahaan biofarmasi asal Tiongkok, untuk mengembangkan dan memasarkan kandidat obat kanker SSGJ-707. Kerja sama ini bernilai hingga 6 miliar dolar AS (Rp98,2 triliun) dan mencakup lisensi global eksklusif di luar Tiongkok. Pfizer juga berinvestasi sebesar 100 juta dolar AS (Rp1,6 triliun) dalam bentuk ekuitas di 3SBio.
Kesepakatan ini memperkuat langkah Pfizer dalam memperluas portofolio terapi onkologi, terutama di bidang antibodi bispecific. Obat SSGJ-707 saat ini sedang diuji klinis di Tiongkok untuk beberapa jenis kanker. Pfizer akan membayar uang muka sebesar 1,25 miliar dolar AS (Rp20,4 triliun), ditambah hingga 4,8 miliar dolar AS (Rp78,6 triliun) dalam bentuk milestone berbasis pengembangan, regulasi, dan komersialisasi.
Saham 3SBio melonjak 35 persen di bursa Hong Kong setelah pengumuman, mencerminkan optimisme pasar terhadap potensi obat ini. Transaksi diperkirakan rampung pada kuartal ketiga 2025, menunggu persetujuan regulasi dan pemegang saham.
1. Rincian kesepakatan dan produksi global
Pfizer memperoleh lisensi global eksklusif untuk SSGJ-707 di luar Tiongkok, dengan opsi memperluas hak distribusi di pasar domestik mitranya. Obat ini akan diproduksi di fasilitas Pfizer di Carolina Utara dan Kansas untuk memenuhi permintaan global.
"Melalui kerja sama ini, kami ingin mempercepat ketersediaan terapi inovatif bagi pasien kanker di seluruh dunia," ujar juru bicara Pfizer Oncology, dikutip dari Business Wire. Ia menambahkan bahwa keahlian lokal 3SBio akan mendukung keberhasilan pengembangan lebih lanjut di Asia.
Jika disetujui secara global, 3SBio akan menerima royalti bertingkat dua digit dari penjualan internasional. Dana investasi dari Pfizer juga akan membantu mempercepat uji klinis tahap III di Tiongkok yang dijadwalkan mulai tahun ini.
2. Potensi terapi SSGJ-707
SSGJ-707 adalah antibodi bispecific yang menargetkan dua jalur penting dalam kanker, Protein Kematian Sel Terprogram 1 (PD-1) dan Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF). Mekanisme ganda ini memungkinkan pendekatan terapi lebih efektif terhadap pertumbuhan dan penyebaran tumor.
“Kami melihat SSGJ-707 sebagai kandidat yang menjanjikan berdasarkan data awal yang menunjukkan keamanan dan efikasi yang kompetitif,” kata eksekutif 3SBio, dikutip dari MarketScreener. Ia menyebut bahwa persetujuan Investigational New Drug dari FDA AS membuka peluang masuknya obat ini ke pasar global.
Obat ini tengah diuji klinis untuk tiga indikasi utama, yaitu kanker paru non-sel kecil, kanker kolorektal metastatik, dan tumor ginekologi. Uji tahap III akan menjadi penentu utama potensi peluncuran globalnya.
3. Strategi global dan dampak pasar
Kesepakatan ini memperkuat posisi Pfizer di bidang terapi kanker, sejalan dengan strategi jangka panjangnya pascaakuisisi Seagen senilai 43 miliar dolar AS (Rp704,3 triliun) pada 2023. Pfizer menargetkan delapan obat kanker blockbuster pada 2030.
“Investasi ini menandai keyakinan kami terhadap inovasi bioteknologi Tiongkok dan memperluas kemampuan kami dalam imunoterapi kanker,” ujar CEO Pfizer Albert Bourla, dikutip dari Benzinga. Bourla menyebut kerja sama ini sebagai sinyal kuat terhadap arah transformasi onkologi global Pfizer.
Saham 3SBio naik hingga 52 persen pada hari pengumuman, mencerminkan keyakinan investor. Sementara itu, Pfizer mempertahankan stabilitas finansial dengan yield dividen 7,48 persen, walaupun risiko integrasi dan regulasi tetap menjadi perhatian utama.