Jakarta, IDN Times - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menyetujui rencana 28 poin untuk mengakhiri perang Rusia–Ukraina. Namun proposal itu disusun tanpa melibatkan Ukraina, menurut sejumlah pejabat senior AS.
Rencana tersebut disebut masih berada dalam tahap pembahasan internal dengan pihak-pihak terkait, sementara kerangka lengkapnya belum dibagikan kepada Kyiv.
Pejabat yang mengetahui proses penyusunan dokumen mengatakan, rencana itu menekankan jaminan keamanan bagi kedua pihak sebagai prasyarat terciptanya perdamaian jangka panjang. Namun, Washington belum memberikan penjelasan publik mengenai garis besar substansi rencana tersebut, termasuk isu paling krusial, teritori yang saat ini berada di bawah kontrol Rusia.
Sementara AS menggambarkan dokumen itu sebagai langkah untuk membuka kembali jalur diplomatik, pejabat Ukraina menytakan, mereka hanya menerima pemberitahuan sangat umum mengenai inisiatif tersebut. Ketiadaan konsultasi langsung menimbulkan pertanyaan tentang sejauh mana usulan itu mampu mencerminkan posisi Ukraina sebagai pihak yang diserang.
Di sisi lain, pemerintah Rusia melalui juru bicaranya menyebut belum menerima informasi resmi apa pun dari AS terkait rencana itu. Absennya koordinasi terbuka antara Washington, Kyiv, dan Moskow menunjukkan proposal tersebut masih berada pada tahap awal yang belum menghasilkan terobosan diplomatik.
