Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

AS-Rusia Diam-diam Garap Rancangan Damai Perang Ukraina

Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden AS, Donald Trump, di Anchorage, Alaska. (kremlin.ru, CC BY 4.0 <https://creativecommons.org/licenses/by/4.0>, via Wikimedia Commons)
Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden AS, Donald Trump, di Anchorage, Alaska. (kremlin.ru, CC BY 4.0 <https://creativecommons.org/licenses/by/4.0>, via Wikimedia Commons)
Intinya sih...
  • Pembahasan AS–Rusia berlanjut di jalur diplomasi tertutupLaporan Axios mengindikasikan, komunikasi kedua negara telah berlangsung dalam beberapa putaran, meski tidak diumumkan secara publik. Washington dan Moskow disebut saling menilai ruang kompromi yang memungkinkan.
  • Lanjutan pertemuan Trump-Putin sebelumnyaUpaya perumusan draft ini juga dikaitkan dengan dinamika diplomasi tingkat tinggi beberapa bulan terakhir. Pertemuan Trump dan Putin membuka jalur komunikasi strategis antara Washington dan Moskow setelah hubungan kedua negara memburuk.
  • Trump ingin perdamaian diterima semua pihakBeberapa bulan sebelum munculnya draft 28 poin, Presiden Ukrain
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) dan Rusia dilaporkan tengah menggarap rancangan baru untuk mengakhiri perang Ukraina. Hal ini diungkapkan dalam laporan Axios pada Selasa (18/11/2025).

Upaya ini disebut berlangsung secara tertutup dan melibatkan sejumlah pejabat kunci dari kedua negara. Rancangan tersebut terdiri dari 28 poin dan menjadi salah satu inisiatif diplomatik paling signifikan sejak invasi Rusia dimulai pada 2022.

Dokumen itu disebut mengambil inspirasi dari rencana gencatan senjata 20 poin Presiden Donald Trump untuk Gaza, yang berhasil mendorong Israel dan Hamas menyetujui penghentian tembak-menembak bulan lalu. Menurut laporan, kerangka rancangan Ukraina ini dibangun dengan pendekatan serupa: penekanan pada gencatan senjata, pengaturan keamanan, dan jalur diplomasi jangka panjang.

Empat tema besar menjadi fondasi rancangan tersebut, yakni perdamaian di Ukraina, jaminan keamanan, arsitektur keamanan Eropa yang lebih luas, serta masa depan hubungan AS dengan Kyiv dan Moskow. Namun, sejumlah isu inti, termasuk status wilayah timur Ukraina, dikabarkan belum dijabarkan secara gamblang dalam dokumen awal.

Axios menyebut bahwa utusan Trump, Steve Witkoff, memimpin perumusan draft dan telah melakukan diskusi intensif dengan utusan Rusia Kirill Dmitriev, termasuk pertemuan selama tiga hari di Miami pada akhir Oktober. Seorang pejabat Gedung Putih menambahkan bahwa Trump percaya ada peluang untuk mengakhiri perang yang tidak masuk akal ini jika semua pihak menunjukkan fleksibilitas.

1. Pembahasan AS–Rusia berlanjut di jalur diplomasi tertutup

Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden AS, Donald Trump, di Anchorage, Alaska. (kremlin.ru, CC BY 4.0 <https://creativecommons.org/licenses/by/4.0>, via Wikimedia Commons)
Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden AS, Donald Trump, di Anchorage, Alaska. (kremlin.ru, CC BY 4.0 <https://creativecommons.org/licenses/by/4.0>, via Wikimedia Commons)

Laporan Axios mengindikasikan, komunikasi kedua negara telah berlangsung dalam beberapa putaran, meski tidak diumumkan secara publik. Melalui pertemuan para utusan, Washington dan Moskow disebut saling menilai ruang kompromi yang memungkinkan.

Hingga kini, belum ada kejelasan apakah Kyiv dilibatkan secara langsung dalam tahap awal pembahasan. Namun, pejabat AS disebut mulai memberikan penjelasan awal kepada sejumlah mitra Eropa mengenai kerangka rencana tersebut.

Di sisi lain, ketidakjelasan soal poin-poin paling krusial, seperti kendali teritorial dan penarikan pasukan, membuat proposal ini dipandang masih jauh dari final. AS dan Rusia disebut masih menunggu apakah konsep awal cukup kuat untuk dibahas pada tingkat pemimpin.

Meski demikian, fakta bahwa kedua negara masuk ke fase penyusunan dokumen bersama menunjukkan pergeseran signifikan dalam pendekatan diplomatik Washington pasca perubahan pemerintahan.

2. Lanjutan pertemuan Trump-Putin sebelumnya

Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden AS, Donald Trump, di Anchorage, Alaska. (kremlin.ru, CC BY 4.0 <https://creativecommons.org/licenses/by/4.0>, via Wikimedia Commons)
Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden AS, Donald Trump, di Anchorage, Alaska. (kremlin.ru, CC BY 4.0 <https://creativecommons.org/licenses/by/4.0>, via Wikimedia Commons)

Upaya perumusan draft ini juga dikaitkan dengan dinamika diplomasi tingkat tinggi beberapa bulan terakhir. Presiden Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin diketahui telah melakukan pertemuan bilateral pertama mereka sejak Trump kembali menjabat.

Dalam pertemuan itu, Trump menekankan perlunya jalan keluar diplomatik dari konflik Ukraina, sementara Putin kembali menyoroti tuntutan keamanan Rusia di kawasan timur Eropa.

Diskusi keduanya kala itu tidak menghasilkan kesepakatan final, namun membuka jalur komunikasi strategis antara Washington dan Moskow. Sejumlah analis menyebut pertemuan tersebut sebagai pemecah kebuntuan yang menghidupkan kembali kanal dialog setelah hubungan kedua negara memburuk selama masa pemerintahan sebelumnya.

Pertemuan tersebut juga memperlihatkan kesiapan kedua pemimpin untuk membahas isu-isu sensitif, termasuk prospek gencatan senjata. Meskipun tidak ada pengumuman publik yang substantif, diplomasi yang berkembang setelahnya menunjukkan bahwa pembicaraan itu menjadi fondasi bagi rancangan 28 poin yang muncul saat ini.

Konteks ini memperkuat dugaan bahwa rencana terbaru bukan inisiatif mendadak, melainkan hasil konsolidasi diplomasi berbulan-bulan antara kedua negara.

3. Trump ingin perdamaian diterima semua pihak

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy dan Presiden AS, Donald Trump. (The White House, Public domain, via Wikimedia Commons)
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy dan Presiden AS, Donald Trump. (The White House, Public domain, via Wikimedia Commons)

Beberapa bulan sebelum munculnya draft 28 poin, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy juga sempat bertemu Trump. Dalam pertemuan itu, Trump menegaskan kembali komitmen AS untuk mendorong perdamaian yang dapat diterima semua pihak.

Zelenskyy menekankan, kedaulatan Ukraina harus tetap dihormati dalam proses negosiasi mana pun.

Pertemuan tersebut dipandang sebagai indikator awal bahwa pemerintahan Trump tengah menyiapkan pendekatan baru terhadap konflik Ukraina, berbeda dengan kebijakan bantuan militer skala besar yang didorong pemerintahan sebelumnya. Trump saat itu menyatakan percaya bahwa perang dapat diakhiri melalui diplomasi yang realistis dan cepat.

Meski tidak memberikan detail, Zelenskyy menyebut bahwa pembicaraan dengan Trump bersifat terbuka dan langsung, memberikan sinyal bahwa Kyiv menyadari adanya perubahan arah kebijakan Washington. Namun, belum diketahui apakah Ukraina akan sepenuhnya menerima konsep-konsep dalam draft yang kini dibahas AS dan Rusia.

Dengan adanya rancangan baru ini, posisi Ukraina menjadi pusat perhatian, sejauh mana Kyiv bersedia menerima kompromi yang diusulkan Washington, dan apakah kehadiran Moskow dalam penyusunan draft tersebut akan memengaruhi respons Ukraina.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us

Latest in News

See More

Kebakaran Melanda Jepang, 175 Warga Terpaksa Dievakuasi

19 Nov 2025, 16:29 WIBNews