Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Tentara Ukraina. (commons.wikimedia.org/President Of Ukraine)
Tentara Ukraina. (commons.wikimedia.org/President Of Ukraine)

Intinya sih...

  • AS setuju jual senjata anti-serangan udara ke Ukraina senilai Rp5,2 triliun.

  • Trump ingin Uni Eropa membayar senjata kiriman AS ke Ukraina.

  • Ukraina setujui pertukaran lebih dari 1.000 tentara dengan Rusia.

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) akhirnya menyetujui penjualan senjata ke Ukraina senilai 322 juta dolar AS (Rp5,2 triliun) pada Kamis (24/7/2025). Persetujuan ini menandakan dukungan AS ke Ukraina dalam melawan invasi Rusia.  

“Mereka harus dapat mempertahankan diri mereka sendiri. Mereka telah dihantam kuat sekarang. Kami akan mengirimkannya sejulmah senjata, terutama senjata untuk pertahanan,” ungkap Presiden AS, Donald Trump, dilansir TVP World

Sejak menjabat pada Januari 2025, Trump berjanji untuk menyelesaikan perang di Ukraina. Namun, ia sempat menunjukkan keberpihakannya terhadap Rusia dengan menangguhkan pengiriman senjata ke Ukraina. 

1. Bersedia jual senjata anti-serangan udara ke Ukraina

Salah satu senjata yang mendapat persetujuan dijual ke Ukraina adalah HAWK Phase III Missile System yang memiliki harga mencapai 172 juta dolar AS (Rp2,8 triliun). Senjata itu diharapkan dapat meningkatkan pertahanan udara Ukraina. 

Melansir Kyiv Post, paket pembelian senjata kedua berupa kendaraan Bradley dan bantuan untuk perbaikan, perawatan, dan peningkatan yang nilainya mencapai 150 juta euro (Rp2,4 triliun). Kedatangan senjata itu berfungsi meningkatkan efektivitas Ukraina di medan perang. 

Sementara, harga tersebut adalah estimasi tertinggi dari jumlah dan nilai senjata. Harga yang sebenarnya diperkirakan akan lebih murah tergantung dari permintaan akhir dan kesepakatan lanjutan. 

2. Trump ingin UE membayar senjata kiriman AS ke Ukraina

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. (Gage Skidmore from Peoria, AZ, United States of America, CC BY-SA 2.0, via Wikimedia Commons)

Pada Rabu (23/7/2025), Trump mengumumkan pendekatan transformatif untuk meningkatkan kontribusi NATO dalam pembelian senjata, termasuk membayar senjata yang dikirim ke Ukraina. 

“Senjata kami telah dikirimkan ke Uni Eropa (UE) untuk didistribusikan dan sebagian digunakan untuk Ukraina. Sekarang kami juga akan mengirimkan kembali persenjataan ke Eropa dan Eropa yang akan membayarnya,” ujar Trump. 

Namun, Komisaris Pertahanan UE, Andrius Kubilius mengatakan, UE tidak dapat langsung membayar semua senjata dari AS untuk Ukraina. Sebab ada pembatasan internal di dalam UE soal penggunaan anggaran nasional.

3. Ukraina setujui pertukaran lebih dari 1.000 tentara dengan Rusia

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengumumkan pertukaran 1.200 tawanan perang dengan Rusia. Keputusan ini disetujui menyusul perundingan damai antara Rusia dan Ukraina di Turki. 

“Terdapat laporan dari delegasi Ukraina setelah pulang dari Turki. Saya sangat bersyukur atas kinerja Anda. Kesepakatan sudah tercapai untuk menukarkan tawanan perang dengan Rusia. Sesuai kesepakatan akan ada 1.200 tentara yang dipulangkan,” terangnya, dikutip Ukrinform

Negosiasi damai pekan ini menjadi yang ketiga kalinya dilakukan di Turki. Dalam ketiga perundingan damai, semuanya menghasilkan pertukaran tawanan perang. Namun, belum mencapai gencatan senjata. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team