Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rusia Disebut Sengaja Telantarkan Puluhan Warga Ukraina di Georgia

ilustrasi bendera Ukraina (unsplash.com/sylwiabartyzel)
ilustrasi bendera Ukraina (unsplash.com/sylwiabartyzel)
Intinya sih...
  • Ukraina berhasil evakuasi 43 warga dari Georgia lewat Moldova.
  • Georgia sebut ada lebih dari 90 warga Ukraina yang terlantar di perbatasan Rusia.
  • Tidak semua warga Ukraina yang dideportasi terlibat kasus kriminal.

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri (Menlu) Ukraina, Andrii Sybiha, pada Sabtu (19/7/2025), menuding Rusia sengaja menelantarkan warganya yang di perbatasan Georgia karena kurangnya dokumen untuk diperbolehkan masuk. 

Sejak Juni, Sybiha menyebut sudah melihat sejumlah warga Ukraina yang dideportasi dari Rusia ke Georgia. Ia pun mendesak Moskow untuk langsung mendeportasi warganya ke Ukraina tanpa mengirim ke Georgia. 

Sementara itu, proses perundingan damai Rusia dan Ukraina masih terus berjalan meski alot. Keduanya sudah bersedia saling bertukar tawanan dan memulangkan jenazah tentara yang tewas dalam pertempuran. 

1. Ukraina berhasil evakuasi 43 warga dari Georgia lewat Moldova

Sybiha mengatakan bahwa Konsulat Jenderal (Konjen) Ukraina berhasil memulangkan 43 warganya yang dideportasi dari Rusia. Salah satu warga Ukraina itu adalah tahanan politik bernama Andrii Kolomyets. 

“Konjen Ukraina terus bekerja untuk memberikan warga kami dokumen resmi agar dapat dipulangkan dari Georgia ke Ukraina lewat Moldova. Kami secara aktif untuk memulangkan semua warga kami kembali ke Ukraina,” ungkapnya, dikutip Ukrinform

Namun, ia menambahkan, tidak memungkiri kemungkinan Rusia akan kembali mengusir warga Ukraina ke Georgia. Ia mengusulkan agar organisasi internasional bersedia menengahi Rusia dan Ukraina dalam proses deportasi. 

Sybiha menyebut, Rusia sengaja melakukan ini sebagai alat untuk melawan Ukraina. Selain itu, diperkirakan masih ada 800 orang lagi yang akan dideportasi ke Georgia. 

2. Georgia sebut ada lebih dari 90 warga Ukraina yang terlantar di perbatasan Rusia

Organisasi penegak hak asasi manusia (HAM), Volunteers Tbilisi mengatakan bahwa jumlah warga Ukraina yang terlantar di perbatasan Rusia-Georgia, tepatnya di Upper Lars mencapai lebih dari 90 orang. Mereka ditahan di bawah tanah oleh otoritas Georgia. 

“Ruangan tersebut hanya memiliki 17 tempat tidur dan suhu yang panas hampir 40 derajat Celcius dan tidak ada udara segar. Mereka diharuskan pergi ke toilet sekali dan diawasi ketat. Beberapa sudah berada di sana selama sebulan dan lebih. Persediaan makanan sudah semakin habis dan salah satu sudah dilarikan menggunakan ambulans,” ungkapnya, dikutip OC Media

Menteri Dalam Negeri Georgia, Aleksandre Darakhvelidze mengatakan bahwa warga Ukraina tersebut tidak dapat masuk ke teritori Georgia karena telah melakukan tindakan kriminal. 

“Setelah melihat latar belakang mereka, ini sudah jelas bahwa mereka sudah melakukan tindakan kriminal. Beberapa sudah melakukan aksi kriminal serius . Maka dari itu, mereka tidak diperbolehkan masuk ke Georgia,” terangnya. 

3. Tidak semua warga Ukraina yang dideportasi terlibat kasus kriminal

Orang yang membawa bendera Ukraina. (pexels.com/@mutecevvil)
Orang yang membawa bendera Ukraina. (pexels.com/@mutecevvil)

Kepala Volunteers Georgia, Maria Belikan mengungkapkan, beberapa narapidana yang dideportasi dari Rusia diketahui sudah divonis hukuman penjara pada 2014-2015. Mereka dihukum saat pecahnya konflik di Donbass, Ukraina bagian timur. 

Melansir RFE/RL, sebanyak 18 warga Ukraina di fasilitas tersebut yang dideportasi ke Georgia meski tidak pernah terlibat dalam kasus kriminal apapun di Ukraina maupun di Rusia. 

Ia menambahkan, Rusia berniat mendeportasi sebanyak mungkin warga Ukraina sebelum Georgia mengubah kebijakan migrasi yang lebih ketat pada musim gugur mendatang. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us