Sydney, IDN Times - Pemerintah Australia telah mengalokasikan anggaran 500 juta dolar Australia atau sekitar 379 USD untuk melindungi Great Barrier Reef yang terdaftar sebagai warisan dunia.
Diwartakan BBC, CNN dan New York Times, Selasa (1/5/2018), dalam beberapa tahun terakhir, terumbu karang di Australia telah menghilang 30 persen karena naiknya suhu laut dan juga kerusakan lainnya.
Dana yang cukup besar itu rencananya digunakan untuk mengurangi limpasan dan campuran pestisida pertanian yang ada di laut. Termasuk untuk meningkatkan kualitas air laut. Sehingga terumbu karang bisa terus hidup dan lestari.
Sebagian dari dana yang telah dialokasikan itu juga digunakan demi membantu para petani di sekitar terumbu karang untuk mengubah praktik mereka.
Menteri Lingkungan Hidup Australia, Josh Frydenberg, menjelaskan ancaman terbesar bagi terumbu karang adalah besarnya endapan nitrogen dan pestisida serta spesies binatang laut mahkota duri.
Bintang laut mahkota duri adalah makhluk perusak terumbu karang tropis. Mereka adalah predator yang melepaskan isi perut ke karang sehingga akhirnya karang memutih.
Terumbu karang telah dicatat sebagai situs warisan dunia pada tahun 1981 oleh UNESCO. Pada tahun 2017, UNESCO tidak lagi menempatkan Great Barrier Reef dalam daftar resmi situs warisan budaya dengan status berbahaya. Meski begitu upaya pelestarian tetap dilakukan pemerintah Australia.
Para konservasionis menyambut baik dana yang cukup besar itu. Meski begitu mereka mengatakan pemerintah Australia juga harus fokus pada perubahan iklim. Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop mengatakan Australia menjadi pioner dalam mengelola dan melindungi terumbu karang.