Lockdown Diberlakukan Kembali, Menteri Perumahan Israel Undurkan Diri

Lockdown berjalan selama 3 minggu dan dapat diperpanjang

Tel Aviv, IDN Times - Pada akhir Maret lalu, Israel menerapkan lockdown hingga awal Mei dan berhasil menekan angka penderita COVID-19. Dilansir dari France 24, negara ini sempat menuai pujian dunia atas responsnya dalam menangani COVID-19. Sayangnya, saat ini Israel menjadi negara kedua dengan infeksi per kapita tertinggi di dunia, berada di bawah Bahrain.

Israel telah melaporkan lebih dari 153.000 total kasus dengan lebih dari 1.100 total kematian. Angka ini semakin diperparah dengan kasus penambahan harian yang telah mencapai angka 4.000 dalam beberapa hari ini.

Untuk mencegah peningkatan kasus yang lebih parah, pemerintah Israel mengumumkan penerapan lockdown kedua pada Minggu (13/09) lalu setelah melalui persetujuan parlemen. "Tujuan kami adalah untuk menghentikan peningkatan kasus dan menurunkan penularan", ucap PM Benjamin Netanyahu.

1. Netanyahu mengumumkan sejumlah aturan yang harus ditaati masyarakat

Lockdown Diberlakukan Kembali, Menteri Perumahan Israel Undurkan DiriPM Israel Benjamin Netanyahu melakukan kunjungan ke sekolah dan berinteraksi dengan murid-murid di sana. Instagram.com/b.netanyahu.

Kebijakan lockdown ini diumumkan oleh Netahanyu melalui siaran televisi. Dalam pernyataannya, ia menyebutkan bahwa lockdown akan berlaku selama 3 minggu dan masih dapat diperpanjang. Lockdown akan dimulai pada Jumat (18/09) mendatang pukul 11.00 waktu setempat.

Dibandingkan dengan lockdown pada Maret hingga Mei lalu, lockdown kali ini memiliki aturan yang lebih luas dan mencakup:

  • Batas maksimal pengumpulan orang di dalam ruangan adalah 10 orang, sedangkan di luar ruangan sebanyak 20 orang
  • Sekolah dan pusat perbelanjaan akan ditutup
  • Masyarakat tidak boleh pergi lebih dari 500 meter dari rumah, kecuali pergi ke tempat kerja
  • Kantor non-pemerintah dan bisnis diperbolehkan untuk buka, namun tidak boleh menerima tamu di tempat
  • Supermarket dan apotek tetap dibuka untuk publik

Netanyahu mengatakan bahwa penerapan kebijakan ini membuat Israel harus membayar harga yang besar. Menteri Keuangan Israel memperkirakan bahwa lockdown kedua akan menimbulkan kerugian ekonomi sebesar 1,86 miliar USD atau setara dengan Rp27,81 triliun.

2. Menteri Perumahan Yaakov Litzman mengundurkan diri

Lockdown Diberlakukan Kembali, Menteri Perumahan Israel Undurkan DiriMenteri Perumahan Israel Yakov Litzman mengundurkan diri sebagai bentuk protes dari penerapan lockdown. Sumber: Wikipedia.

Lockdown ini dimulai beberapa jam sebelum Tahun Baru Yahudi dan berjalan bersamaan dengan Hari Perdamaian maupun perayaan Sukkot. Biasanya, masyarakat akan merayakan hari-hari besar ini dengan pergi ke sinagoga maupun berkumpul dengan sanak saudara dan kerabat. Tahun ini, ketiga perayaan tersebut terhalang oleh aturan lockdown yang tidak memperbolehkan pengumpulan lebih dari 10 orang di dalam ruangan. "Ini bukanlah perayaan yang biasa kita lakukan, dan tentunya kita tidak bisa merayakannya dengan keluarga besar", ucap Netanyahu.

Yaakov Litzman selaku Menteri Perumahan Israel menyatakan ketidaksetujuannya terhadap penerapan lockdown di tengah berbagai hari raya Israel. Pemimpin partai United Torah Judaism yang merupakan partai Yahudi ortodoks ini kemudian memutuskan untuk mengundurkan diri.

Dalam surat pengunduran dirinya, Litzman mengatakan bahwa keputusan lockdown yang bertepatan dengan berbagai hari raya merupakan cemoohan bagi ribuan warga. "Dimana Anda sampai sekarang? Mengapa hari raya Yahudi dijadikan hari yang tepat untuk menanggulangi virus?", tanyanya dalam surat tersebut. Tidak hanya mengundurkan diri, Litzman juga mengancam akan menarik partainya dari koalisi pemerintah.

Netanyahu menyayangkan keputusan pengunduran diri Litzman. "Kita harus terus berjalan ke depan dan membuat keputusan untuk Israel di masa COVID-19", ucapnya seperti yang dilaporkan oleh stasiun berita BBC.

3. Masyarakat minta Netanyahu turun dari jabatannya

Lockdown Diberlakukan Kembali, Menteri Perumahan Israel Undurkan DiriPM Israel Benjamin Netanyahu (tengah) direncanakan pergi ke AS setelah kunjungannya ke Arab. Instagram.com/b.netanyahu.

Keputusan Netanyahu untuk melakukan lockdown menimbulkan demonstrasi di depan rumahnya. Demonstrasi ini bukanlah yang pertama. Selama 3 bulan terakhir, masyarakat telah menuntut Netanyahu untuk turun dari jabatannya akibat skandal korupsi yang menimpa dirinya dan respons terhadap COVID-19 yang dianggap kurang.

PM berusia 70 tahun ini dilaporkan menerima hadiah dan sejumlah uang dari taipan. Persidangan mengenai kasus ini dibuka pada bulan Mei lalu dan akan dilanjutkan pada Januari 2021 mendatang. Dilansir dari Al Jazeera, Netanyahu menyangkal tuduhan korupsi dan mengatakan bahwa isu ini merupakan akal-akalan yang bertujuan untuk menggulingkan dirinya.

Kepada The New York Times, Orit Galili-Zucker selaku mantan penasihat strategi Netanyahu mengatakan bahwa segala skandal dan krisis kepercayaan yang diterima oleh PM tersebut membuat penanganan COVID-19 tidak maksimal. "Politik Israel sangat memengaruhi negara dalam memerangi virus. Ini sangat menyedihkan", jelas Zucker.

Di lain sisi, pengunjuk rasa mengungkit kembali perilaku Netanyahu dan Presiden Reuven Rivlin yang melanggar aturan lockdown di hari-hari terakhir kebijakan tersebut diberlakukan pada Mei lalu. "Saya akan mengikuti aturan jika pemerintah juga mengikutinya, atau jika saya melihat PM mengikuti aturan", ucap salah satu demonstrator.

Selain itu, masyarakat juga mengangkat isu perekonomian Israel yang terpuruk akibat pandemi. Sejauh ini, Israel telah menyentuh angka pengangguran sebesar 20 persen. Amarah masyarakat memuncak ketika mengetahui bahwa Netanyahu dan keluarganya akan pergi ke AS setelah kunjungannya ke Arab dalam rangka menjalin hubungan diplomatik dengan Bahrain.

Salah satu pengunjuk rasa berpendapat bahwa perjalanan Netanyahu ke AS tidak dapat dipahami. Menurutnya, ongkos untuk menerbangkan PM beserta keluarganya dapat menghidupi banyak orang yang menganggur saat ini.

Baca Juga: Gelombang Kedua COVID-19, Israel Terapkan Lockdown Lagi Hingga 3 Pekan

Aviliani Vini Photo Verified Writer Aviliani Vini

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya