Oposisi Rusia Alexei Navalny Tiba di Jerman untuk Jalani Pengobatan

Polisi temukan zat beracun di baju dan jari Navalny

Berlin, IDN Times - Oposisi Kremlin Alexei Navalny tiba di Rumah sakit Charité, Jerman untuk menjalani pengobatan pada Sabtu (22/08) kemarin. Pemindahan ini dibantu oleh Cinema for Peace Foundation yang didirikan oleh Jaka Bizlij yang merupakan pembuat film dan aktivis Jerman. "Keadaan dan peralatan memungkinkan hal ini. Pasien stabil, misi tercapai", sebutnya kepada media.

Navalny jatuh sakit secara tiba-tiba pada Kamis (20/08) lalu ketika dalam perjalanan menuju Moskow menggunakan pesawat dan segera dirawat di salah satu rumah sakit di Omsk, Rusia. Juru bicara, istri, maupun suporter Navalny menduga bahwa Navalny diracun oleh pemerintah sebab ia hanya meminum teh sejak pagi di hari ia sakit. Selain itu, kejadian ini terjadi menjelang pemilu pada 13 September mendatang. Navalny sendiri sedang aktif mengkampanyekan pemilu cerdas dan membeberkan nama kandidat pro-Kremlin kepada masyarakat.

Kepada The New York Times, Ekaterina Schulmann selaku analis politik di Mosksow mengatakan bahwa kejadian ini menguntungkan Kremlin. Apabila Navalnny tetap menjalankan penyembuhan di Jerman setelah sadar, pihak tertentu dapat mengatakan bahwa Navalny kabur meninggalkan Rusia dan itu bukanlah hal yang patriotik.

1. Pengobatan di Jerman sempat ditunda

Oposisi Rusia Alexei Navalny Tiba di Jerman untuk Jalani PengobatanPyotr Verzilov ketika dipindahkan dari Rusia ke Jerman untuk menjalani pengobatan setelah diduga diracun oleh pemerintah setempat pada bulan September 2015. Twitter.com/gruppa_voina.

Navalny tiba di Jerman 48 jam setelah ia hilang kesadaran untuk pertama kalinya. Dalam sebuah konferensi pers di Berlin, Leonid Volko selaku ajudan Navalny mengatakan bahwa dokter Rusia tidak bersifat kooperatif. "Mereka seperti menutupi sesuatu dan menolak untuk memberikan informasi apapun kepada istri Navalny", ucap Volko. Ia juga menceritakan bahwa dokter yang mengurus berkas pemindahan ke Jerman mengatakan bahwa Navalny tidak lagi stabil dan tidak dapat dipindahkan, padahal sebelumnya dokter mengatakan hal yang sebaliknya.

Penundaan pemindahan ke Jerman dianggap merupakan sebuah kesengajaan yang dilakukan oleh pemerintah Rusia. Pyotr Verzilov, aktivis Rusia turut menceritakan kejadian sama yang menimpanya pada tahun 2015. Di tahun itu, ia hilang kesadaran dan diduga akibat keracunan. “Kemiripannya mencolok, tidak hanya dalam kondisi medis, tetapi juga dalam perilaku pemerintah dan dokter Rusia,” sebut Verzilov sembari menjelaskan bahwa pemindahannya ke rumah sakit Charité dari Rusia ditunda lebih dari dua hari.

"Setelah tidak berhasil menemukan racun di tubuh Verzilov, dokter di Jerman mengatakan bahwa racun hilang dari tubuh setelah 3 hari. Maka dari itu, dokter Rusia memberikan izin untuk berobat di luar negeri ketika mereka yakin tidak ada jejak racun yang tersisa", ucap mantan istri Verzilov, Nadya Tolokonnikova kepada BBC

2. Dokter tidak menemukan adanya racun di tubuh Navalny

Oposisi Rusia Alexei Navalny Tiba di Jerman untuk Jalani PengobatanPesawat yang membawa Navelny untuk berobat di Jerman. Twitter.com/Kira_Yarmysh.

Pada Jumat (21/08) lalu, dokter di Rusia mengatakan bahwa hasil tes tidak menunjukkan adanya racun di tubuh Navalny. Hilangnya kesadaran Navalny diakibatkan oleh rendahnya gula darah atau secara singkat, Navalny didiagnosa mengalami gangguan metabolisme.

Ivan Zhdanov, Direktur Anti-Corruption Foundation yang didirikan Navalny mengatakan bahwa polisi menemukan zat beracun di jari maupun baju Navalny, namun tidak di dalam darah sang aktivis. Hingga saat ini, pihak kepolisian menolak untuk memberitahu jenis zat yang ditemukan. "Zat ini tidak hanya membahayakan Alexei, tapi juga orang-orang di sekitarnya", jelas Zhdanov mengutip keterangan polisi. Orang disekitar Navalny disarankan untuk memakai pakaian pelindung agar tidak terkena bahaya dari zat tersebut.

Menanggapi semua penjelasan ini, rekan Navalny menyatakan bahwa pemerintah Rusia berperan dibalik keadaan Navalny. "Faktor yang memengaruhi laki-laki muda dan atletis hingga koma dan menggunakan ventilator sampai sekarang masih tidak jelas", ucap Leonoid Volkov, sekutu Navalny. Dilansir dari VOA, Kira Yarmys selaku juru bicara Navalny masih kukuh bahwa Navalny diracun. "Saya bersama Alexei dari pagi ketika ia jatuh sakit dan ia hanya meminum teh di bandara pagi itu. Saya duduk di sebelahnya ketika di pesawat dan tidak mengalami gejala seperti dirinya", jelas Yarmysh.

3. Meraih simpati internasional

Oposisi Rusia Alexei Navalny Tiba di Jerman untuk Jalani PengobatanAmbulans yang membawa Navalny ke bandara. Twitter.com/Kira_Yarmysh.

Insiden ini menjadi perhatian pemimpin dunia. Robert O'Brien selaku penasihat keamanan Gedung Putih mengatakan bahwa berita sakitnya Navalny sangatlah memprihatinkan dan dapat memengaruhi hubungan AS-Rusia. Tidak hanya Gedung Putih, Joe Biden turut menyatakan sikap tidak terima akan berita ini dan berjanji akan melawan otokrat seperti Putin jika terpilih dalam pilpres mendatang.

Kanselir Jerman Angela Merkel meminta pihak-pihak terkait untuk mengadakan penyelidikan terhadap kasus ini. Bersama dengan Merkel, Presiden Prancis Emmanuel Macron berharap agar Navalny dapat segera pulih dan menyatakan bahwa negaranya membuka diri untuk Navalny berobat.

Jika Navalny terbukti diracun, ia akan menjadi oposisi terakhir Kremlin yang mengalami hal ini. Beberapa tahun sebelum kejadian ini, sejumlah aktivis Rusia jatuh sakit dan mengalami gejala keracunan. Walaupun telah mengajukan investigasi dan membawa kasus mereka ke pengadilan tinggi seperti European Court of Human Rights, namun usaha mereka tidak membuahkan hasil. "Jika memang diracun, ini adalah kejahatan terhadap seluruh Rusia. Tidak ada demokrasi jika tidak ada perbedaan pendapat", ucap pelapor AS Edward Snowden seperti yang dilansir The Guardian.

Baca Juga: Pemimpin Oposisi Rusia Alexei Navalny Kritis, Diduga Diracun

Aviliani Vini Photo Verified Writer Aviliani Vini

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya