Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Badan Atom Iran Diretas, Banyak Data Sensitif yang Bocor!

Ilustrasi bendera Iran. (unsplash.com/sina drakhshani)

Jakarta, IDN Times - Organisasi Energi Atom Iran (AEOI), pada Minggu (23/10/2022), melaporkan bahwa server email  dari salah satu anak perusahaannya telah diretas dan informasinya disebarluaskan.

Kelompok peretas Iran, Black Reward, mengklaim bertanggung jawab atas serangan dan mengaku telah mengunggah secara online informasi terkait kegiatan nuklir Iran.

Informasi yang dirilis termasuk manajemen dan jadwal operasional berbagai bagian pembangkit listrik Bushehr, paspor dan visa para spesialis Iran dan Rusia yang bekerja di sana, serta kontrak dan perjanjian pengembangan atom dengan mitra domestik dan asing. Jumlah data yang dicuri mencapai 50 GB dan diunggah di saluran Telegram kelompok tersebut, dilansir dari Reuters.

Bushehr adalah pembangkit tenaga nuklir pertama yang dimiliki Iran. PLTN ini dibangun pada 2011 dengan tenaga kerja dan teknologi Rusia.

1. Bentuk dukungan terhadap demonstran di Iran

Black Reward mengatakan, peretasan tersebut dilakukan sebagai bentuk solidaritas kepada para demonstran di Iran yang memprotes kematian Mahsa Amini dan memperjuangkan hak-hak perempuan. Kelompok tersebut juga menuntut agar pemerintah Iran melepaskan para demonstran yang ditahan. 

Sejak pertama kali meletus pada 16 September, gelombang protes di Iran masih terus berkobar. Tujuan aksi protes telah meluas, bukan lagi hanya tentang penggunaan jilbab dan hak-hak perempuan, para demonstran juga memprotes rezim otoriter yang berkuasa.

Demi membubarkan aksi demonstrasi, petugas keamanan bahkan menggunakan peluru tajam dan gas air mata kepada para demonstran. Kelompok hak asasi manusia memprediksi, sekitar 200 orang telah tewas akibat tindakan represif aparat, dilansir dari Global News.

2. Pemerintah Iran anggap enteng dampak peretasan

Melansir Anadolu Agency, pemerintah Iran mengatakan, serangan siber tersebut tidak berdampak fatal karena tidak ada informasi sensitif yang bocor. Tindakan tersebut dianggap hanya sebagai usaha untuk memperoleh perhatian publik dan menambah huru-hara. 

"Perlu dicatat bahwa konten dalam email pengguna (yang diretas) hanya memuat informasi teknis harian yang umum," kata pernyataan Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) dalam sebuah pernyataan.

Badan itu menambahkan bahwa masalah tersebut telah diperiksa dengan cepat dan sebuah laporan telah diserahkan kepada pejabat agensi. 

3. Iran tuduh negara asing terlibat dalam peretasan

Pemerintah Iran menduh negara asing terlibat sebagai dalang peretasan tersebut. Tuduhan ini disampaikan tanpa bukti dan rincian mengenai negara yang dicurigai.

Iran kerap kali menuduh Amerika Serikat dan Israel melakukan serangan siber yang merusak infrastruktur negara tersebut. Iran juga berulang kali menuduh Amerika Serikat terlibat dalam memanasnya gelombang aksi protes saat ini.

Mengutip CNN, pada Sabtu, Teheran mengatakan akan mengambil tindakan hukum atas keterlibatan langsung Amerika Serikat. Inggris dan Arab Saudi juga menjadi sasaran karena dukungannya terhadap saluran televisi yang dianggap provokatif seperti, BBC Persia dan Iran International.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us