Jakarta, IDN Times - Korban tewas akibat banjir yang melanda wilayah utara China telah mencapai 44 orang. Sebanyak 31 di antaranya meninggal setelah terjebak di panti jompo di pinggiran ibu kota Beijing.
Pejabat mengatakan bahwa sebanyak 77 lansia berada di dalam Pusat Perawatan Lansia Taishitun di distrik Miyun ketika banjir merendam wilayah tersebut dengan ketinggian mencapai hampir 2 meter. Sebagian besar korban tewas adalah mereka yang tidak mampu bergerak.
Menurut laporan media lokal, Pusat Perawatan Lansia Taishitun merawat para lansia yang menderita cacat parah, berpenghasilan rendah, atau menerima tunjangan hidup yang minim.
"Untuk waktu yang lama, kawasan pusat kota tempat panti jompo itu berada dianggap aman, sehingga tidak masuk dalam cakupan rencana evakuasi. Hal ini menunjukkan adanya celah dalam perencanaan darurat kami. Pemahaman kami tentang cuaca ekstrem masih kurang, dan pelajaran pahit ini menjadi peringatan keras bagi kami," kata Yu Weiguo, sekretaris Partai Komunis untuk Miyun, pada Kamis (31/7/2025).