Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pasukan militer Belarus (twitter.com/Tadeusz Giczan)

Jakarta, IDN Times - Belarus berencana mengirim 200 tentara ke Suriah untuk bergabung bersama pasukan Rusia di negara itu. Hal itu diungkap dalam dokumen pemerintah Rusia yang dirilis pada Senin (7/2/2022), dikutip dari Middle East Eye.

Namun, surat tersebut masih dalam bentuk draft dan belum ditandatangani oleh Kementerian Luar Negeri dan Pertahanan Negara. Surat itu menyatakan bahwa pasukan Belarusia akan bertindak di bawah kendali operasional militer Rusia di Suriah ketika dikerahkan ke negara itu.

Langkah itu mendapat respon negatif dari pemimpin oposisi Belarusia. Dia mengutuk tindakan tersebut.

1. Akan bekerja sama dalam operasi kemanusiaan

Bendera Belarus, Rusia, dan Suriah. (twitter.com/Hussein Arnous)

Dilansir AP, rancangan perjanjian antara Rusia dan sekutunya Belarusia telah disahkan oleh Perdana Menteri Rusia, Mikhail Mishustin. Dalam surat itu, dinyatakan bahwa pasukan Belarusia akan bekerja untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada penduduk di luar zona perang.

Moskow juga akan memberikan dukungan logistik, transportasi, dan pelatihan untuk misi tersebut. Lebih lanjut, kesepakatan itu juga akan dilakukan tanpa batas waktu penarikan pasukan.

Sebagai informasi, Rusia dan Belarusia adalah sekutu utama. Negara pecahan Uni Soviet tersebut tumbuh lebih dekat ke Moskow di bawah kepemimpinan Alexander Lukashenko, yang meminta bantuan ekonomi dan keamanan ke Rusia.

Pengerahan pasukan Belarusia ke Suriah bukan kali pertama bagi Moskow untuk meminta negara bekas Uni Soviet dalam misi kemanusiaan. Pada 2019, Armenia mengirim ahli medis, keamanan, dan ranjau ke Aleppo, sebuah kota dengan komunitas diaspora Armenia yang cukup besar.

2. Keterlibatan militer Rusia di Suriah

Editorial Team

Tonton lebih seru di