Rusia Bantah Hoaks yang Disebarkan Pejabat Prancis soal Isu Ukraina

Jakarta, IDN Times – Kremlin membantah keterangan Presiden Rusia Vladimir Putin soal janjinya kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron, bahwa Moskow tidak akan melakukan manuver lebih lanjut di Ukraina saat ini.
Pernyataan itu diungkap oleh pejabat Prancis dengan syarat anonim, setelah Macron dan Putin mengadakan pertemuan di Kremlin, Rusia. Pejabat itu mengatakan, Putin berjanji untuk tidak mengambil langkah baru di dekat Ukraina dalam waktu dekat.
Kemudian, pejabat Prancis juga menyampaikan, Putin berjanji untuk menarik pasukannya dari Belarus setelah menyelesaikan latihan militer di negara itu, yang dijadwalkan akhir bulan ini, dikutip dari Reuters.
1. Rusia sebut tidak pernah ada rencana untuk meninggalkan pasukannya di Belarus

Informasi yang disampaikan pejabat anonim itu dibantah oleh Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov. Dia menegaskan, kabar soal Rusia tidak akan melakukan manuver di dekat Ukraina adalah informasi yang tidak benar.
Bantahan serupa juga disampaikan terkait penarikan pasukan Rusia dari Belarus.
“Mereka akan kembali ke pangkalan Rusia setelah latihan, tetapi tidak ada yang pernah mengatakan mereka akan tinggal di Belarus,” ujar Peskov.
2. Bantahan juga disampaikan oleh Prancis

Hal yang menarik adalah Kantor Kepresidenan Macron juga menentang pernyataan pejabat anonimnya. Alih-alih menyebutkan janji-janji yang disepakati kedua pemimpin, dia malah menyampaikan poin-poin yang menjadi pembahasan.
Macron sedang disibukkan dengan diplomasi ulang alik, yang diawali dengan menemui Putin pada Senin (7/2/2022), dilanjutkan dengan bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pada Selasa (8/2/2022). Macron tercatat sebagai kepala negara pertama yang menemui Putin secara langsung terkait krisis keamanan di Eropa timur.
"Beberapa hari ke depan akan menentukan dan membutuhkan diskusi intensif, yang akan kita upayakan bersama," kata Macron usai pertemuan selama lima jam dengan Putin.
3. Putin sebut Rusia sedang mempertimbangkan proposal damai dari Prancis

Dikutip dari The Straits Times, Putin mengungkapkan bahwa Macron menawarkan sejumlah proposal untuk menyudahi ketegangan. Putin mengatakan, Rusia sedang mempertimbangkan proposal yang cocok dengan kepentingan pihak-pihak terkait, namun tidak berarti Rusia telah menerima penawaran damai dari Prancis.
“Sejumlah ide, proposal, yang mungkin masih terlalu dini untuk dibicarakan, saya pikir sangat mungkin untuk dijadikan dasar langkah bersama kita selanjutnya,” kata Putin.
Sebelum Macron bertemu dengan Zelenskiy, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengharapkan Prancis membawa kabar baik dari Rusia. Pada saat yang sama, dia menegaskan bahwa Ukraina tidak akan bertindak melewati batas yang berisiko memperbesar skala konflik.
"Kami tidak akan melewati garis merah kami dan tidak ada yang bisa memaksa kami untuk melewatinya,” kata dia.