5 Peristiwa Paling Menyita Perhatian Dunia Sepanjang 2019
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sepanjang 2019 ini ada banyak peristiwa signifikan di berbagai negara. Peristiwa-peristiwa tersebut kebanyakan bernuansa buruk, bahkan berdampak negatif, kepada berbagai kelompok yang termarjinalkan.
Selama 12 bulan ini dunia memang sungguh sibuk. Terkadang kita sebagai masyarakat biasa pun merasa lelah membaca atau menonton beragam liputan dari politik sampai bencana alam yang seakan tidak ada habisnya.
Berikut ini adalah lima dari ratusan, bahkan ribuan, peristiwa dunia yang menyita perhatian kita:
1. Aksi protes menuntut demokrasi di Hong Kong
Sejak dimulai pada awal Juni lalu, jumlah massa di Hong Kong yang turun ke jalan terbilang tak mengalami penurunan. Ribuan sampai puluhan ribu memenuhi jalan-jalan dan tempat-tempat umum lainnya untuk menyuarakan tuntutan pemberlakuan demokrasi di Hong Kong.
Demonstrasi tersebut dimulai dari rencana pemerintah pro-Tiongkok yang ingin meloloskan Rancangan Undang-undang (RUU) Ekstradisi. Para aktivis melihat ini sebagai upaya campur tangan Beijing terhadap hukum domestik Hong Kong. Walau sudah dicabut, tapi semangat pengunjuk rasa tak surut.
2. Pemakzulan Donald Trump
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, resmi dimakzulkan oleh DPR yang didominasi Partai Demokrat pada 18 Desember lalu. Trump menjadi Presiden ketiga yang harus dimakzulkan. Menurut Ketua DPR Nancy Pelosi, sebagian besar anggotanya menilai ada dua pasal yang membuat Trump harus dimakzulkan.
Pertama, Trump dianggap terbukti melakukan penyalahgunaan kekuasaan ketika menggunakan bantuan negara bagi Ukraina sebagai alat tukar untuk mendapatkan informasi soal keburukan rival politiknya, Joe Biden, yang disebut memiliki bisnis di negara itu. Kedua, Trump dinilai terbukti menghalang-halangi penyelidikan DPR dengan melarang saksi-saksi kunci, termasuk pegawai Gedung Putih, untuk memberikan testimoni.
Pelosi sendiri masih belum mau memberikan hasil voting di DPR secara resmi kepada Senat yang dikuasai oleh Partai Republik. Dengan kata lain, Trump belum bisa dicopot dan masih akan menjabat setidaknya sampai Senat sepakat dengan DPR atau ia memenangi Pilpres 2020.
Baca Juga: Takut Gagal, Ketua DPR AS Tunda Bawa Hasil Pemakzulan Trump ke Senat
Editor’s picks
3. Greta Thunberg berlayar menyeberangi Samudera Atlantik
Aktivis lingkungan hidup asal Swedia, Greta Thunberg, menjadi tajuk di mana-mana setelah memulai perjalanan 15 hari melintasi Samudera Atlantik dari Eropa ke Amerika Serikat pada Agustus lalu. Remaja tersebut menolak menggunakan pesawat untuk menghadiri agenda iklim di markas PBB di New York.
Thunberg juga kembali ke Eropa dengan cara berlayar. Perjalanan ini di luar rencana karena ia semestinya mengikuti KTT Iklim PBB yang awalnya diadakan di Santiago, Chile. Kondisi negara itu yang sedang tak stabil membuat lokasi konferensi dipindahkan ke Madrid, Spanyol. Beruntung Thunberg mendapatkan tumpangan.
4. Partai Konservatif yang pro-Brexit kembali menangkan Pemilu Inggris
Inggris melangsungkan Pemilu pada 12 Desember lalu. Isu Brexit menjadi sebuah pertaruhan di kotak suara. Sehari setelahnya, Boris Johnson kembali diumumkan sebagai Perdana Menteri Inggris setelah Partai Konservatif memenangi Pemilu tersebut.
Seperti janjinya selama kampanye, Johnson menegaskan kembali bahwa dengan terpilihnya Partai Konservatif sebagai penguasa, maka artinya rakyat memberikan mandat agar Inggris keluar dari Uni Eropa pada Januari 2020, "tidak ada jika, tidak ada tapi".
5. Kebakaran hutan Amazon
Amazon, salah satu hutan paling penting di dunia, mengalami kebakaran parah pada pertengahan Agustus. Brazil bahkan mengumumkan status darurat karena tingkat kebakaran tahun ini meningkat 83 persen dibandingkan pada 2018.
Pemerintah Brazil awalnya menolak menerima bantuan negara-negara asing untuk memadamkan api yang berkobar. Setelah mendapat kritikan dari komunitas internasional atas sikap keras kepalanya, Presiden Jair Bolsonaro akhirnya menyatakan menerima.
Dalam KTT G7 yang berlangsung pada 24-26 Agustus lalu, Prancis, Jerman, Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Kanada dan Italia menawarkan bantuan sebesar Rp285 miliar untuk keperluan menangani kebakaran Amazon kepada Brazil.
Baca Juga: Pemilu Inggris: Partai Konservatif Diprediksi Menang, Brexit Terjadi
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.