She Zhijiang ditangkap di Bangkok dan diproses selama tiga tahun.
Dituduh jalankan jaringan judi online dan scam centre.
China siapkan dakwaan berat, dampaknya ke Asia Tenggara.
Jakarta, IDN Times - Kasus She Zhijiang akhirnya mencapai titik baru setelah Thailand menyerahkannya kepada otoritas China. Sosok yang dijuluki bos judi online ini telah lama jadi incaran karena diduga mengoperasikan jaringan kejahatan digital lintas negara.
Ekstradisi She Zhijiang pada Rabu (12/11/2025), membuat banyak negara di Asia Tenggara kembali menyoroti maraknya scam hub dan industri gelap yang berkembang di kawasan.
Menurut laporan CGTN, She ditangkap di Bangkok pada Agustus 2022 melalui surat merah Interpol atas permintaan China yang menuduhnya menjalankan operasi judi daring ilegal. Proses hukum di Thailand memakan waktu lebih dari tiga tahun sebelum pengadilan banding menyetujui ekstradisinya ke China.
Tim kuasa hukumnya menyebut bahwa kliennya menolak tuduhan dan mengklaim kasusnya bermotif politik, sebagaimana turut dilansir.
Laporan dari The Guardian menyebut bahwa She dituduh oleh otoritas China menjalankan lebih dari 200 platform judi daring ilegal dan memanfaatkan wilayah perbatasan Thailand–Myanmar sebagai basis operasi untuk kegiatan perjudian, penipuan daring, dan pencucian uang.
Wilayah seperti Shwe Kokko, yang awalnya dipromosikan sebagai proyek kota resort modern, kemudian dikaitkan sebagai pusat 'scam centre' dan lokasi eksploitasi pekerja asing, menurut investigasi yang dilansir.
Sumber dari Channel NewsAsia mengungkap bahwa China secara khusus meminta ekstradisi She sebagai prioritas, dan proses serah-terima dilakukan di Bandara Suvarnabhumi di Bangkok. Ekstradisi ini dipandang sebagai sinyal bahwa negara-negara di Asia Tenggara mulai memperketat penegakan terhadap kejahatan digital dan jaringan perjudian lintas negara yang selama ini memanfaatkan celah yurisdiksi.
Meski ekstradisi She Zhijiang telah selesai, perjalanan hukumnya masih panjang. Kasus ini diprediksi akan membuka lebih banyak fakta tentang jaringan kejahatan digital lintas negara yang selama ini berdampak langsung ke jutaan orang di Asia.