Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bos Wagner Sebut Tentaranya Tidak Akan Gabung Militer Rusia

ilustrasi bendera Rusia (pixabay.com/fotiniya)

Jakarta, IDN Times - Pemimpin Grup Wagner Yevgeny Prigozhin, pada Minggu (11/6/2023), menegaskan tidak akan menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia. Sebelumnya, Moskow berencana untuk menggabungkan tentara bayaran Wagner dengan militer negara.  

Prigozhin terus melayangkan kritik kepada pemimpin militer Rusia terkait keengganan mengirim senjata ke Bakhmut. Bahkan, ia sempat memperingatkan kemungkinan terjadinya perang saudara yang berbuntut runtuhnya Rusia jika kalah dalam perang Ukraina. 

1. Prigozhin sebut formasi Wagner jauh lebih baik dari tentara konvensional

Prigozhin ogah menandatangani kontrak perjanjian formalisasi hierarki militer Rusia dalam peperangan di Ukraina. Keputusan ini menambah panjang perselisihan antara Wagner dan militer Rusia belakangan ini. 

"Wagner tidak akan menandatangani kontrak apapun dengan Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoigu. Dia tidak dapat mengontrol formasi militer dengan baik. Berbeda dengan Wagner yang punya struktur militer yang sangat efisien dibanding tentara konvensional," ungkapnya, dikutip dari The Moscow Times.

Wagner dikenal sebagai pasukan bayaran yang berperan besar membantu Rusia berperang di Ukraina. Termasuk membantu agresi di Bakhmut yang jadi pertempuran paling sengit dalam perang Rusia-Ukraina. 

2. Rusia haruskan semua pasukan relawan setujui kontrak

Pada Sabtu (10/6/2023), Wakil Menteri Pertahanan Rusia Nikolai Pankov mengumumkan, semua pasukan relawan harus mendantangani kontrak dengan militer. Dengan demikian, relawan dan pasukan Wagner dapat dikontrol oleh otoritas Rusia. 

Meski tidak menyebut Wagner secara langsung, tapi sejumlah media di Rusia menganggap bahwa kontrak tersebut berfungsi agar Prigozhin dan pasukannya berada di bawah kendali. Namun, Rusia berdalih bahwa kebijakan itu untuk meningkatkan efektivitas unit di Ukraina. 

"Peraturan baru mengharuskan formasi relawan berada di bawah status hukum resmi, menciptakan pedekatan yang sama kepada organisasi untuk dukungan komprehensif dan memenuhi semua tugas mereka. Kontrak harus ditandatangani pada 1 Juli 2023," ungkap Rusia, dilansir BBC.

3. Grup Akhmat sudah tandatangani kontrak

Kementerian Pertahanan Rusia pada Senin (12/6/2023) mengumumkan bahwa Grup Akhmat telah mendantangani kontrak. Pihaknya menyebut pasukan tersebut akan mendapat keuntungan dan perlindungan yang sama dengan tentara konvensional. 

Dilaporkan Reuters, kelompok Akhmat merupakan pasukan paramiliter yang dibentuk oleh pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov. Namun, Kadyrov diketahui menghindari kritik kepada Rusia di tengah situasi di Ukraina. Ia justru mengritik Prigozhin atas keluhannya. 

Kontrak tersebut sudah ditandatangani langsung oleh Komandan Apty Alaudinov. Ia menyebut sudah menyiapkan unit yang berisi ribuan tentara untuk berperang di Ukraina selama 15 bulan terakhir. 

"Saya pikir kontrak ini adalah sesuatu yang sangat baik," terang Alaudinov. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us