Aljazair Dukung Junta Niger Wujudkan Transisi Demokrasi dalam 6 Bulan

Upaya setop rencana intervensi militer ECOWAS

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Aljazair, Ahmed Attaf, mengungkapkan dukungannya untuk transisi pemerintahan dari militer ke sipil di Niger dalam waktu 6 bulan. Pernyataan ini sebagai upaya penyelesaian krisis usai kudeta militer di Niger pada akhir Juli.

Setelah munculnya wacana intervensi militer ECOWAS di Niger, Aljazair was-was ikut terdampak imbas masuknya migran asal negara tetangganya.

Pekan lalu, Aljazair juga menolak izin masuknya pesawat Prancis di wilayah udaranya, yang diduga untuk intervensi militer. 

1. Aljazair yakin kekuasaan Niger akan kembali ke sipil dalam 6 bulan

Attaf mengungkapkan, proposal memberikan tenggat waktu enam bulan transisi pemerintahan Niger akan diusulkan dalam KTT Uni Afrika. 

"Periode enam bulan realisasi solusi politik akan menjamin pengembalian konstitusi di Niger. Tentunya, transisi ini harus dibarengi dengan fondasi politik yang inklusif dan Niger akan kembal dipimpin oleh otoritas sipil yang diterima oleh semua rakyat Niger, beserta seluruh negara tetangganya," tutur Attaf, dikutip RFI.

Tak hanya itu, Aljazair juga mengajukan simposium internasional terkait pembangunan di kawasan Sahel, untuk menjaga perdamaian dan keamanan kawasan. 

Pekan lalu, ECOWAS menolak usulan transisi militer ke sipil dalam waktu 3 tahun yang diajukan junta militer Niger. 

Baca Juga: Duta Besar Prancis Ogah Tinggalkan Niger Meski Sudah Diusir Junta

2. Attaf adakan tur ke Nigeria, Ghana, dan Benin

Attaf telah melakoni tur ke tiga negara anggota ECOWAS, Nigeria, Benin, dan Ghana pada Rabu (23/8/2023). Kunjungan ini untuk mencari jalan keluar dari ancaman intervensi militer ECOWAS di Niger. 

Dilaporkan Africa News, tur itu merupakan mandat dari Presiden Abdelmadjid Tebboune untuk mengadakan konsultasi dan menemukan solusi, agar seluruh negara ECOWAS mencapai kesepakatan dengan permintaan junta militer Niger. 

Sebelumnya, Aljazair sempat terlibat dalam penyelesaian konflik internasional di beberapa wilayah.

Presiden Tebboune sudah menyatakan bahwa intervensi militer asing di Niger akan mengancam Aljazair dan seluruh kawasan. Ia pun menyebut tidak ada solusi dari agresi militer.

3. Sebut intervensi asing akan membuat Niger seperti di Libya dan Suriah

Aljazair Dukung Junta Niger Wujudkan Transisi Demokrasi dalam 6 Bulansuasana pemberian bantuan kepada migran dari PBB di Niger (twitter.com/antonia_vadala)

Presiden Tebboune mengatakan bahwa situasi negara yang mendapat intervensi asing akan sangat buruk. Ia pun membandingkan dengan keadaan di negara tetangganya Libya saat ini. 

"Bagaimana kondisi di negara-negara yang mendapat intervensi militer asing? Lihatlah situasi yang terjadi di Libya dan Suriah saat ini," tutur Tebboune. 

"Dua negara, Mali dan Burkina Faso sudah menyatakan siap berperang untuk membela Niger, jika ECOWAS melancarkan agresi. Operasi militer besar akan timbul dan semua negara di kawasan Sahel akan terdampak ke dalam perang," terangnya.

Aljazair berbatasan langsung dengan Niger sepanjang hampir 1.000 km. Negara Afrika Utara itu juga berbatasan dengan negara yang terjebak dalam krisis berkepanjangan, seperti Libya dan Mali. Apabila krisis kembali terjadi di Niger, maka Aljazair semakin terhimpit. 

Baca Juga: Ribuan Warga Niger Gelar Demo di Depan Pangkalan Militer Prancis

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya