AS Desak Kosovo Berpikir Ulang soal Larangan Mata Uang Dinar

Minta Kosovo ikuti kesepakatan awal dengan Serbia

Jakarta, IDN Times - Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Kosovo, pada Rabu (24/1/2024), mendesak Kosovo untuk berpikir kembali terkait kebijakan penghapusan mata uang dinar di wilayah utara. Pihaknya menyebut kebijakan ini akan berdampak negatif kepada warga etnis Serbia

Dalam beberapa bulan terakhir, hubungan Serbia-Kosovo memanas di tengah larangan penggunaan mata yang dinar Serbia di Kosovo. Bahkan, Belgrade akan menggunakan segala cara agar masyarakat di Kosovo Utara tetap dapat bertransaksi dengan dinar. 

1. AS sebut keputusan ini tidak sesuai dalam Rencana Ahtisaari

Kedutaan Beasar AS di Pristina menyebut, keputusan dari Bank Sentral Kosovo untuk melegalkan mata uang euro berarti melarang penggunaan mata uang dinar Serbia. Washington menyebut itu melanggar aturan yang tertuang dalam Rencana Ahtisaari. 

"Komunitas internasional meminta agar keputusan ini dikaji ulang. Meski pengumuman ini sudah diumumkan kepada Presiden Serbia lebih awal, tetapi ini kabar ini baru diumumkan ke publik pada pekan lalu dan membuat marah Serbia," terangnya, dikutip Kossev.

"Dalam hukum di Kosovo dan komitmen Kosovo sesuai dalam Rencana Ahtisaari yang memperbolehkannya merdeka, Serbia punya hak menyediakan bantuan finansial kepada seluruh komunitas etnis Serbia di Kosovo," sambungnya. 

AS pun meminta agar Kosovo kembali mengikuti kesepakatan awal dengan Serbia, termasuk membentuk Komunitas Munisipal Serbia (CSM) di Kosovo yang dapat menyelesaikan solusi kedua negara. 

Baca Juga: Kosovo Beli Senjata dari AS untuk Saingi Militer Serbia

2. UE masih analisis keputusan Kosovo

AS Desak Kosovo Berpikir Ulang soal Larangan Mata Uang DinarBendera Uni Eropa (pexels.com/@dusan-cvetanovic)

Juru bicara Komisi Uni Eropa (UE) Peter Stano mengaku masih menganalisis keputusan Kosovo untuk hanya melegalkan mata uang euro di negaranya. Ia pun mencari klarifikasi dari Pristina terkait kebijakan ini. 

"Kami masih menganalisa dan mencari penjelasan soal keputusan ini, serta alasan di balik adopsi, motivasi, dan potensi implikasi. Secara umum, Kosovo dan Serbia diharapkan dapat menghindari aksi yang tidak kondusfi dalam menormalisasi kedua negara," terangnya. 

Dilaporkan Euractiv, Stano menyerukan kedua pihak untuk menyelesaikan isu ini sesuai dengan fasilitas mediasi dari UE. Sayangnya, persoalan terkait mata uang resmi di Kosovo di tidak dibahas dalam negosiasi Kosovo-Serbia. 

Sementara itu, Bank Sentral Kosovo memberikan klarifikasi bahwa penggunaan mata uang euro sebagai mata uang tunggal di Kosovo akan mempermudah regulasi finansial di negaranya. 

3. Kosovo sebut tidak melarang transaksi dari Serbia

Gubernur Bank Sentral Kosovo Ahmet Ismaili mengatakan. tidak ada yang melarang pembayaran dan transaksi dari Serbia. Namun, ia menekankan bahwa transaksi tersebut diharuskan menggunakan mata uang euro. 

"Di bawah konstitusi baru, euro akan menjadi mata uang resmi di Kosovo. Penerapan ini akan mengontrol sirkulasi uang dan akan menjadi transparan. Bank Sentral Kosovo tidak akan mengontrol setiap individu di Kosovo," terangnya. 

Dilaporkan N1, Ismaili menambahkan, institusi di Serbia dapat mengirimkan uang kepada individu di area mayoritas etnis Serbia di Kosovo sesuai dengan pendanaan publik dan administrasi lokal sebagai bantuan. 

Ia mengatakan institusi finansial di Serbia dapat mendaftarkan di Kosovo, tetapi mereka harus memenuhi kriteria tertentu. 

Baca Juga: Spanyol Umumkan Kebijakan Bebas Visa bagi Warga Kosovo

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya