Austria Tangkap Belasan Orang Sindikat Penyelundupan Migran

Mayoritas migran hendak menuju ke Jerman

Jakarta, IDN Times - Otoritas Austria pada Sabtu (27/11/2021) telah menangkap 15 orang yang diduga melakukan aksi kriminal terkait penyelundupan migran. Hal ini diketahui setelah adanya tindakan mencurigakan dari belasan orang yang terlibat dalam kasus ini di wilayah perbatasan. 

Kasus ini terungkap di tengah lonjakan imigran gelap yang datang ke Uni Eropa dalam beberapa bulan terakhir. Bahkan, Polandia, Lithuania dan Latvia sudah melakukan penjagaan ketat terkait lonjakan migran di perbatasan Belarusia.  

1. Pelaku mengirimkan migran melalui negara Balkan menuju Austria

Austria Tangkap Belasan Orang Sindikat Penyelundupan MigranMobil van yang digunakan untuk menyelundupkan migran ke Austria. (twitter.com/DailyWorld24)

Penangkapan sebanyak 15 orang terduga pelaku penyelundupan migran ini dilakukan di ibu kota Wina. Selain itu, sejumlah 14 kendaraan van juga sudah disita oleh petugas berwajib lantaran diduga digunakan dalam operasinya.

Pelaku diduga sudah menyelundupkan ratusan migran asal Suriah, Lebanon dan Mesir ke Austria. Sedangkan, rute penyelundupan dimulai lewat perbatasan Serbia-Hungaria dan masuk melalui Slovakia, Republik Ceko hingga berakhir di utara Wina. 

Pihak kepolisian menangkap pelaku ketika ditemukan 25 mobil yang membawa 200-300 migran yang diberhentikan di titik pengecekan pada pintu perbatasan Provinsi Lower Austria dan Hotel Wina.

Pelaku dalam jaringan kriminal ini menggunakan mobil van yang tidak memiliki kursi belakang dan mengecat seluruh kaca jendela, sehingga dapat mengangkut 12-15 orang, dilaporkan dari DW

2. Migran dikenakan tarif perjalanan sebesar Rp64-80 juta

Baca Juga: Infeksi COVID Melonjak, Austria Lockdown Penuh!

RFE/RL melaporkan, jaringan sindikat penyelundup migran itu sudah berhasil mengirimkan sebanyak 700 migran. Sedangkan biaya yang dikenakan pelaku kepada para migran yang hendak melakukan perjalanan ke Austria mencapai 4.000-5.000 euro (Rp64-80 juta)per orang.  

Terduga pelaku penyelundupan berasal dari negara Eropa Timur dan Asia Tengah, seperti Moldova, Ukraina dan Uzbekistan. Bahkan, pelaku juga melakukan rekrutmen anggota di negara asalnya melalui sosial media dan menawarkan pekerjaan sebagai pengemudi dengan bayara sebesar 2.000-3.000 euro (Rp32-48 juta) per bulan.

Pihak kepolisian sudah melakukan investigasi terkait kasus ini sejak bulan lalu setelah adanya gerak-gerik mencurigakan dari pihak terkait. Sedangkan tujuan utama para migran adalah mencapai ke Jerman, baik menggunakan kereta api atau dijemput kerabatnya.

3. Penyelundupan migran melalui Balkan disebut sangat berbahaya

Dikutip dari Euronews, otoritas juga mengatakan bahwa operasi penyelundupan manusia yang dijuluki rute Balkan ini sangat aktif dan berbahaya. Bahkan, tak sedikit para migran yang melalui rute ini tewas dalam perjalanan. 

"Tingginya tingkat aktivitas di wilayah Balkan, maka akan mengakibatkan situasi yang berbahaya. Terkadang mereka harus berada di dalam mobil van selama puluhan jam atau beberapa hari dengan udara yang minim" ungkap Gerald Tatzgern, Kepala Anti Penyelundupan di Kantor Kepolisian Federal. 

Uni Eropa pada Oktober lalu telah meluncurkan aturan baru terkait imigrasi, di mana akan mengetatkan masuknya imigran ilegal ke wilayahnya. Namun, blok itu akan memberikan akses luas bagi pekerja berkeahlian di dalam pasar kerjanya. 

Sepanjang tahun ini, otoritas Austria juga sudah menangkap sebanyak 330 orang lantaran terlibat dalam kasus penyelundupan manusia, dikutip dari DW

Baca Juga: Redam Emisi, Austria akan Terapkan Pajak Karbon

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya