Bolivia Kembali Perpanjang Penutupan Perbatasan Brasil

Antisipasi masuknya varian baru P1 di Bolivia

La Paz, IDN Times - Pemerintah Bolivia memutuskan untuk memperpanjang penutupan perbatasan dengan Brasil terkait meningkatnya kasus COVID-19. Bahkan diketahui varian P1 tersebut menyebabkan tingginya angka penularan COVID-19 di Brasil dan dikhawatirkan dapat berbuntut ke Bolivia. 

Diketahui kasus penularan COVID-19 di Bolivia tengah meningkat beberapa minggu belakangan ini namun masih belum ditemukan varian P1 yang sudah menyebar luas di negara tetangganya Brasil. 

1. Menutup perbatasan Brasil selama satu minggu ke depan

Setelah menutup perbatasan Bolivia-Brasil sejak awal April, Pemerintah Bolivia melalui Menteri Kesehatan Benjamín Blanco memutuskan untuk memperpanjang penutupan hingga satu minggu ke depan. Maka hingga 16 April warga tidak diperbolehkan untuk melintasi perbatasan antara kedua negara atau sebaliknya. 

Akan tetapi pengumuman ini akan menyebabkan blokade jembatan internasional yang menghubungan kota Cobija dan Brasileia di Brasil. Maka warga setempat memrotes tindakan tersebut yang akan berdampak pada pekerjaan warga dan aktivitas perdagangan di Bolivia. 

Selain Cobija, kota Guayamerin yang menjadi titik penghubung antara Bolivia dan Brasil di barat laut juga akan dibatasi. Hal ini dilakukan sebagai pencegahan masuknya varian baru P1 asal Amazon yang disebut sangat mudah menular, dilansir dari Diario Libre

2. Kurangnya tempat tidur ICU dan alat medis di wilayah perbatasan

Bolivia Kembali Perpanjang Penutupan Perbatasan BrasilJembatan Internasional Wilson Pinheiro di perbatasan Bolivia-Brasil. (instagram.com/boozfotograf)

Penutupan perbatasan ini bertujuan untuk mengurangi risiko masuknya varian P1 asal Brasil yang berdampak pada meningkatnya kasus COVID-19. Terlebih pada sejumlah wilayah perbatasan Bolivia tidak memiliki tempat tidur ICU dan alat medis yang memadahi untuk merawat pasien COVID-19. 

Mengutip dari G1, Menkes Bolivia juga mengatakan jika sudah melaksanakan vaksinasi di perbatasan dekat kota Corumba, Brasil dan sebanyak 12 ribu warga Bolivia di area perbatasan sudah mendapatkan satu dosis vaksin Sinovac. Bahkan disebut hampir semua warga di atas 18 tahun yang tinggal di kota-kota perbatasan, seperti Porto Quijarro, Porto Suarez, Carmen Rivero Torres sudah mendapat suntikan vaksin.  

Baca Juga: Curi Ratusan Vaksin, Tiga Perawat di Bolivia Ditahan

3. Belum masuknya varian P1 di Bolivia

Bolivia Kembali Perpanjang Penutupan Perbatasan BrasilSuasana tes rapid antigen di Cobija, Bolivia. (twitter.com/BoliviaRegimen)

Melaporkan dari Estado de Minas, terdapat peningkatan kasus COVID-19 di Bolivia belakangan ini. Namun hingga kini masih belum ditemukan laporan infeksi yang berasal dari varian P1 Brasil tersebut. Bahkan sebelumnya pemerintah setempat mengharuskan siapapun pengunjung dari luar negeri untuk dikarantina selama 10 hari dan memiliki asuransi medis utnuk menanggung biaya penanganan COVID-19. 

Selain menutup perbatasan dengan Brasil, pihak Bolivia juga memberlakukan pembatasan di perbatasan dengan Chile, Argentina, Peru dan Paraguay yang hanya dibuka selama delapan jam saja, dilansir dari Diario Libre.

Sejak Minggu (11/04/2021) kasus COVID-19 di Bolivia yang memiliki populasi sebesar 11,5 juta jiwa tersebut sudah menyentuh angka 282.095 dengan total kematian sebesar 12,451 jiwa.

Baca Juga: Jeanine Anez Ditahan, Ribuan Warga Bolivia Protes

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya