Bolivia: Perayaan Kemerdekaan Disambut Aksi Demonstrasi

Protes terkait penutupan investigasi kecurangan pemilu 2019

La Paz, IDN Times - Bolivia hingga saat ini masih dirundung perpecahan terkait masalah dugaan kecurangan pemilu 2019. Bahkan pemilu yang dimenangkan calon petahana Evo Morales itu dituding telah menyulut terjadinya kudeta dan berujung pada jatuhnya Bolivia ke dalam krisis politik. 

Terjadinya perpecahan di Bolivia saat ini disebabkan adanya penutupan investigasi terkait dugaan kecurangan dalam pemilu 2019 lalu. Bahkan hal ini mengakibatkan bentrokan antara massa pendukung Partai MAS dan pendemo yang anti pemerintah. 

1. Kerusuhan antara pendukung MAS dan kelompok masyarakat terjadi di La Paz

Pada hari Kamis (5/8/2021) demonstrasi terjadi di Bolivia menanggapi penutupan investigasi kasus dugaan kecurangan dalam pemilihan umum 2019 lantaran dimenangkan Evo Morales. Sementara aksi protes damai kali ini digelar di tiga kota besar, seperti La Paz, Santa Cruz de la Sierra dan Cochabamba. 

Namun pada demonstrasi di La Paz yang mulanya berlangsung damai justru berujung keributan setelah kelompok masyarakat yang memrotes pemerintahan Luis Arce mendapat serangan dari simpatisan MAS. Bahkan kerusuhan diwarnai bentrokan di jalanan dengan pelemparan batu antara kedua pihak. 

Bahkan seorang deputi oposisi bernama Alberto Astorga yang ikut dalam aksi demo mendapatkan luka di kepala setelah terkena lemparan batu dan mendapat pukulan. Astorga menyebut bahwa penyerang adalah Gustavo Torrico yang merupakan salah satu ketua MAS, dikutip dari laman DW

2. Demonstran meminta pembebasan tahanan politik dan mundurnya Juan Lanchipa

Bolivia: Perayaan Kemerdekaan Disambut Aksi DemonstrasiSuasana demonstrasi di Santa Cruz de la Sierra pada Kamis (5/8/2021). (twitter.com/LuisFerCamachoV)

Aksi turun ke jalan yang dilakukan publik Bolivia untuk mendesak pengunduran diri Jaksa Agung Juan Lanchipa dan meminta pembebasan lawan politik yang dijadikan tahanan politik. Namun mobilisasi dipusatkan di Santa Cruz dan Cochabamba setelah adanya konfrontasi di La Paz yang membuat aksi ini tidak dapat dilanjutkan. 

Protes di Santa Cruz diketuai oleh Presiden Civico Comite Romulo Carvo yang dilakukan dengan long march dari pusat kota menuju ke plaza utama. Bahkan Gubernur Luis Fernando Camacho juga ikut berpartisipasi dalam mobilisasi dan mengkritik pemerintah seharusnya menghormati kebebasan dan demokrasi. 

Sedangkan di Cochabamba, organisasi masyarakat melakukan aksi demo dengan membawa bendera Bolivia. Serta menyebutkan seruan untuk menjamin kebebasan dan memastikan krisis 2019 disebabkan oleh kecurangan pemilu, bukan akibat kudeta, dikutip dari laman La Prensa Latina

Baca Juga: Kolombia Deportasi WN Jerman Usai Ikut Demonstrasi

3. Adanya perpecahan dalam perayaan Hari Kemerdekaan Bolivia ke 196

Dilansir dari La Prensa Latina, perpecahan politik dan tensi sosial di Bolivia yang sudah dimulai sejak 2019 lalu masih berlangsung hingga kini. Bahkan perpecahan dan demonstrasi kali ini diketahui terjadi menjelang perayaan Hari Kemerdekaan Bolivia ke 196 pada Jumat (6/7/2021).

Polarisasi di Bolivia juga terjadi di dalam parlemen, di mana terdapat pihak yang menuding kecurangan pemilu 2019 menyulut krisis politik. Sedangkan sebagian di antaranya menuduh kudeta Evo Morales yang menyebabkan krisis politik. 

Bahkan saat memperingati Hari Kemerdekaan Bolivia, Presiden Luis Arce menuduh pemerintahan sementara yang dipimpin mantan Presiden Jeanine Áñez sebagai dalang di balik krisis di negaranya. Bahkan ia menyebut, "Ini adalah kudeta dan pemerintahan yang dibentuknya tidak konstitusional dan tidak resmi. Kami tidak akan berhenti untuk menghukum semua yang terlibat dalam kudeta. Mereka harus menjawab di pengadilan aksi ilegal, tidak resmi dan kekerasan itu."

Baca Juga: Bolivia Kirimkan Bantuan Kemanusiaan ke Kuba

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya