Bos Intelijen AS Kunjungi Paraguay Jelang Pilpres, Bahas Apa?

Pejabat Paraguay diduga punya kaitan dengan teroris

Jakarta, IDN Times - Wakil Kepala CIA (Central Intelligence Agency) Amerika Serikat (AS), David Cohen, mengunjungi Paraguay pada Rabu (29/3/2023). Ia bertemu langsung dengan Presiden Paraguay, Mario Abdo Benitez, untuk membicarakan agenda soal keamanan. 

Pada Januari, AS telah memberikan sanksi kepada dua pejabat Paraguay yang diduga terlibat kasus korupsi dan punya kaitan dengan kelompok teroris. Dua orang tersebut adalah mantan Presiden Paraguay, Horacio Cartes dan Wakil Presiden Paraguay, Hugo Velasquez. 

1. Kunjungan untuk tingkatkan keamanan dari terorisme global

Abdo Benitez mengatakan, kedatangan Cohen ke Paraguay ini untuk mendiskusikan penguatan kooperasi soal keamanan jelang pemilihan presiden di negaranya. Ia juga menyebut kunjungan ini untuk meningkatkan relasi AS dan Paraguay. 

"Kami menerima kunjungan David Cohen, dengan dia, kami mendiskusikan penguatan kooperasi antara kedua negara dalam urusan keamanan nasional," ungkap Abdo Benitez dalam akun Twitternya, dilansir Reuters.

Sedangkan Kedutaan Besar AS di Asuncion juga mengonfirmasi kedatangan tersebut yang berfungsi menguatkan hubungan bilateral AS-Paraguay. 

"Pertemuan antara David Cohen dan Presiden Mario Abdo Benitez dilakukan dalam kerangka penguatan hubungan bilateral antara kedua negara dan berfungsi berbagi strategi dalam melawan ancaman global," tulis media sosial Kedubes AS di Asuncion. 

Baca Juga: Wapres Paraguay Mundur dari Jabatannya karena Dituduh Korup oleh AS

2. Cohen bertemu dengan Menteri Intelijen Paraguay

Setelah bertemu dengan Presiden Abdo Benitez, Cohen juga bertemu dengan Menteri Intelijen Paraguay, Esteban Aquino. Ia menyebut kunjungan ini sebagai peningkatan upaya dalam melawan terorisme. 

"Ini kesempatan yang menggarisbawahi upaya dan kontribusi yang dibuat oleh SNI (Badan Intelijen Paraguay) untuk mempertahankan demokrasi dan mealwan terorisme global," tulis publikasi SNI di akun Twitter, dikutip Infobae.

Kunjungan ini dilakukan setelah seminggu usai AS menetapkan tambahan politikus Paraguay lain yang masuk dalam sanksi lantaran diduga terlibat korupsi. Tiga politisi itu adalah Edgar Melgarejo, Jorge Bogarin, dan Vicente Ferreira. 

3. Paraguay mungkin ikut berpaling dari Taiwan ke China

Paraguay akan melangsungkan pemilihan presiden pada 30 April mendatang. Pilpres ini akan diikuti oleh empat kandidat presiden, Santiago Pena (Partido Colorado), Efrain Alegre (PLRA), Paraguayo Cubas (Cruzada Nacional), dan Euclides Acevedo (Nueva Republica). 

Namun, tantangan terbesar ada pada Santiago Pena lantaran partainya tersandung kasus korupsi dan perpecahan antaranggota partai. Inilah yang meningkatkan kesempatan bagi kandidat lainnya, termasuk Efrain Alegre, yang sudah tiga kali bertanding dalam pilpres Paraguay. 

Dilaporkan Americas Quarterly, Alegre punya kebijakan yang berbeda dari calon presiden lainnya. Ia mempromosikan investigasi korupsi yang diduga dilakukan para anggota Partido Colorado. Ia pun berencana menutup relasi dengan Taiwan dan membuka hubungan diplomatik dengan China. 

Hal inilah yang membuat Taiwan kian terdesak dan khawatir Paraguay ikut berpaling, setelah Honduras memutus hubungan diplomatik baru-baru ini. Kini, hanya tinggal 13 negara saja yang mengakui penuh kedaulatan Taiwan. 

Baca Juga: Presiden Taiwan: Tekanan China Gak Halangi Tekad Kami Mendunia!

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya