Chile: Bentrokan Polisi dan Aktivis Suku Mapuche, 2 Tewas

Kembali terjadi pertikaian di Araucania

Jakarta, IDN Times - Bentrokan antara aparat kepolisian Chile dan aktivis Suku Mapuche kembali terjadi pada Rabu (3/11/2021) di Araucania. Bahkan bentrokan besar ini mengakibatkan beberapa orang tewas dan belasan di antaranya mengalami luka-luka. 

Sebelumnya, Pemerintah Chile sudah menerapkan darurat militer dan menerjunkan militer di area dominan Suku Mapuche yakni Araucania dan Biobio. Bahkan, aksi itu dilakukan setelah adanya demonstrasi besar Suku Mapuche di ibu kota Santiago. 

1. Pertikaian aparat keamanan dan anggota Suku Mapuche kembali terjadi

Bentrokan antara aparat keamanan dan kelompok Suku Mapuche ini menyusul adanya darurat militer yang diterapkan di Araucania dan Biobio. Bahkan, kejadian ini berlangsung sehari setelah Presiden Sebastian Pinera meminta parlemen untuk memperpanjang status darurat di dua wilayah tersebut.

Penerjunan militer oleh Pinera diresmikan pada 12 Oktober lalu setelah adanya demonstrasi aktivis Suku Mapuche. Padahal, suku pribumi terbesar di Chile itu sedang melakukan aksi long march dan menuntut haknya sekaligus merayakan kedatangan Bangsa Spanyol di Benua Amerika. 

Sementara itu, insiden bentrokan ini terjadi lantaran meningkatnya ketegangan antara pihak militer, polisi dan aktivis Suku Mapuche. Pasalnya, suku pribumi itu terus menuntut pemerintah agar bersedia mengembalikan tanah leluhur dan memberikan kewenangan sepenuhnya bagi mereka, dikutip dari France24

2. Dua kelompok Suku Mapuche tewas dan tiga lainnya luka-luka

Baca Juga: Chile: Piñera Kirim Militer ke Teritori Suku Mapuche

Dilansir dari Mercopress, Mendagri Rodrigo Delgado mengonfirmasi jika ada dua anggota Suku Mapuche yang tewas. Hal ini setelah pasukan Marinir dan Carabineros Chile menembakkan peluru ke arah beberapa orang suku pribumi. 

"Saya mengonfirmasi kematian dua orang suku pribumi dan tiga terluka yang kini sedang berada di rumah sakit. Saya juga mengonfirmasi bahwa terdapat jarak empat jam antara dua insiden bersenjata dengan sergapan beserta tembakan. Orang tak bersalah itu dapat terluka oleh tembakan liar dan sulit untuk dipahami peluru itu datang dari mana. Maka mohon lebih berhati-hati dan investigasi akan menunjukkan yang paling transparan."

Insiden penembakan ini berlangsung pada sore hari ketika petugas keamanan sedang menyingkirkan barikade di jalan nasional. Tiba-tiba, seorang suku pribumi dengan masker menyergap aparat keamanan. Mulanya, petugas menembakkan dengan peluru kosong tapi karena di peluru lain sudah terisi, ia menggunakan peluru sungguhan. 

3. Masih berlanjutnya serangan di Araucania dan Biobio

Sementara itu, diketahui bahwa dua anggota Suku Mapuche yang ditembak itu berusia 23 dan 44 tahun. Sedangkan tiga lainnya dikabarkan sudah ditangkap oleh aparat keamanan yang berjaga di wilayah tersebut, dilaporkan dari Al Jazeera

Dikutip dari Mercopress, beberapa hari terakhir, kasus teror di Araucania dan Biobio masih terus terjadi, meski tingginya penjagaan dari militer, termasuk kecelakaan kereta api dan pembakaran bus. Bahkan patroli antara Marinir dan Carabineros sempat diserang dengan senjata api oleh orang tak dikenal. 

Di sisi lain, Suku Mapuche merupakan suku pribumi terbesar di Chile yang terus menuntut pengembalian tanah leluhurnya. Hal ini terkait masalah tanahnya yang diserahkan pemerintah terdahulu kepada perusahaan swasta di bidang perhutananan dan persewaan lahan. 

Maka dari itu, kelompok Suku Mapuche kerap melakukan serangan kepada truk dan properti perusahaan swasta dalam beberapa dekade terakhir. Mereka menganggap perusahaan itu telah mencuri dan merusak hutan miliknya. 

Baca Juga: Chile: Suku Mapuche Gelar Unjuk Rasa Anti Pemerintah

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya