China Buka Kembali Tambang Batu Bara yang Sudah Ditutup

Demi memenuhi kebutuhan listrik selama musim panas

Beijing, IDN Times - Pemerintah China mengumumkan untuk membuka kembali tambang batu bara yang sudah ditutup sebelumnya. Keputusan ini terkait dengan tingginya permintaan batu bara sebagai sumber utama energi listrik di Negeri Tirai Bambu selama musim panas. 

Padahal China sebelumnya sudah menutup beberapa area pertambangan batu bara di negaranya demi menjalankan misi dekarbonisasi dan mencapai target karbon netral pada 2060 mendatang. 

1. Membuka kembali 15 tambang batu bara di China Utara

China Buka Kembali Tambang Batu Bara yang Sudah DitutupTambang batu bara di Rusia. (instagram.com/ckc.ooo)

Pada hari Rabu (4/8/2021) Komisi Pembangunan dan Reformasi China sudah mengumumkan pembukaan kembali 15 tambang batu bara di negaranya selama satu tahun ke depan. Belasan tambang batu bara tersebut terletak di bagian utara China, tepatnya di Provinsi Mongolia Dalam, Xinjiang dan Shanxi. 

Pembukaan ini menyusul keputusan Pemerintah China juga membuka kembali 38 tambang batu bara yang berlokasi di Provinsi Mongolia Dalam pada minggu lalu. Atas pembukaan ini, maka total tambang batu bara yang sudah dibuka di China berjumlah sebanyak 53 tambang, dikutip dari laman Energy World.  

2. Meningkatnya permintaan batu bara di China selama musim panas

China Buka Kembali Tambang Batu Bara yang Sudah DitutupIlustrasi batu bara. (instagram.com/ckc.ooo)

Dilansir dari Mining Weekly, keputusan pembukaan tambang batu bara yang dilakukan China ini terkait dengan meningkatnya harga batu bara yang sudah sampai satu per tiga dari harga normal di bulan Mei. Hal ini dikarenakan kekurangan suplai akibat permintaan yang tinggi yang disebabkan cuaca ekstrem pada musim panas kali ini. 

Di sisi lain, keputusan pembukaan ini juga sudah direkomendasikan oleh sejumlah pembuat kebijakan di China untuk mengurangi langkah agresif negaranya  dalam mengurangi emisi karbon demi memenuhi permintaan batu bara dalam negeri.

Langkah ini diharapkan dapat memberikan tambahan pasokan batu bara di China yang mencapai 44 juta ton. Diketahui pada kuartal awal tahun 2021 ini, produksi batu bara China tengah meningkat 16 persen dengan besaran 970,56 Mt dibandingkan tahun lalu yang hanya 829,91 Mt, dikutip dari Mining Technology.

Baca Juga: Remaja Australia Tuntut Pemerintah Hentikan Tambang Batu Bara

3. Langkah ini berbanding terbalik dari janji Presiden Xi Jinping

Selama ini China bertanggung jawab atas sumbangan satu per tiga gas rumah kaca di dunia. Bahkan keputusan pembukaan tambang batu bara untuk PLTU diberlakukan meski Presiden Xi Jinping pada September 2020 lalu telah berjanji untuk membawa negaranya netral karbon pada 2060. 

Namun China bukan satu-satunya negara yang bergantung pada sumber energi batu bara, tetapi Australia juga tengah berdiskusi rencana untuk memperpanjang sejumlah tambang batu bara. Akan tetapi upaya tersebut masih tertunda lantaran menyalahi janji Canberra untuk mengurangi dampak perubahan iklim, dikutip dari RT

Di sisi lain, pada Desember lalu, sebanyak 10 juta penduduk di seluruh China terdampak pemadaman listrik di tengah dinginnya temperatur udara. Insiden ini membuat tiga provinsi di China harus mengurangi penggunaan listrik ketika pasokan batu bara mengalami kelangkaan, dilaporkan dari Energy World

Baca Juga: Remaja Australia Gagal Blok Ekspansi Tambang Batu Bara

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya