Denmark Akan Hentikan Produksi Minyak Bumi Mulai Tahun 2050

Beralih ke energi terbarukan

Kopenhagen, IDN Times - Pemerintah Denmark mengumumkan apabila mereka akan menghentikan pencarian gas dan minyak bumi di Laut Utara. Hal ini disampaikan setelah adanya kesepakatan dalam rapat perlemen yang digelar pada hari Kamis (03/12), meskipun Denmark sebagai salah satu negara penghasil minyak terbesar di Uni Eropa. 

Keputusan sebagai upaya untuk menjadikan Denmark lebih ramah lingkungan tanpa menggunakan energi fosil. Setelah sebelumnya pada tahun 2017, Prancis juga sudah memberlakukan upaya yang sama.

1. Berencana hentikan produksi minyak di tahun 2050

Pada hari Kamis (03/12) Pemerintah Denmark resmi mengumumkan apabila tidak akan melanjutkan eksplorasi minyak dan gas di Laut Utara. Tidak hanya itu saja, Denmark juga berencana untuk menghentikan produksi minyak bumi pada tahun 2050.

Keputusan ini diambil setelah pejabat dari Partai Sosial Demokrat mencapai kesepakatan dan memperoleh suara terbanyak dalam parlemen. Kesepakatan ini membuat rencana lisensi kedelapan akan ditinggalkan, sehingga sekitar 150 juta barrel minyak akan tetap berada di dalam Bumi.

Melansir dari Bloomberg, menurut Menteri Energi dan Iklim Denmark, Dan Jorgensen mengatakan apabila upaya ini untuk mempengaruhi dunia, “Kami harap ini bisa menginspirasi negara lain. Kami merupakan negara dengan produksi minyak yang cukup besar namun bisa melakukan upaya berani ini”

Akan tetapi keputusan ini juga berdampak pada kerugian negara yang mencapai 13 Miliar Krone Denmark atau sebesar 2,1 Miliar dollar AS, dikutip dari Reuters.

2. Denmark merupakan penghasil minyak dan gas bumi terbesar di Uni Eropa

Denmark Akan Hentikan Produksi Minyak Bumi Mulai Tahun 2050Kilang minyak lepas pantai Denmark. instagram.com/offshore.news/

Baca Juga: Polres Muratara Bantah Terjadi Ledakan di Tambang Minyak Ilegal

Melansir dari The Guardian, Denmark merupakan negara penghasil minyak bumi dan gas terbesar di Uni Eropa. Serta sudah memulai eksplorasi gas dan minyak sejak tahun 1972 di Laut Utara, bahkan pendapatan dari sumber daya alam tersebut menjadikannya salah satu negara terkaya di Eropa.

Namun satu decade terakhir pemerintah setempat mengubah fokusnya pada energi ramah lingkungan yang meliputi energi angin pesisir. Hingga salah satu perusahaan minyak negaranya melakukan rebranding setelah mengubah fokusnya pada sumber energi ramah lingkungan.

Sedangkan perusahaan minyak yang kini masih beroperasi tetap diperbolehkan untuk melakukan produksi hingga batas waktu yang sudah ditentukan pada tahun 2050. Hingga kini masih terdapat sekitar 55 kilang minyak yang tersebar di 20 ladang minyak di seluruh Denmark.

3. 3. Punya rencana untuk mengurangi emisi karbon sebesar 70 persen

Keputusan Denmark untuk menghentikan eksplorasi di Laut Utara sesuai dengan agenda negaranya untuk memprioritaskan perlindungan iklim. Bahkan negara Skandinavia tersebut sudah mematok target tinggi untuk mengurangi emisi karbon hingga sebesar 70 persen pada tahun 2030, dilansir dari Bloomberg.

Di sisi lain, menurut Jorgensen hal ini juga sudah sesuai dengan keinginan Eropa untuk menetralkan emisi karbon pada tahun 2050 nanti. “Artinya kita harus menghentikan ketergantungan kita pada bahan bakar fosil”

Baca Juga: Kapal Pengangkut Minyak Meledak di Lepas Pantai Arab Saudi

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya