Dikomplain karena Ngomong Kasar, Mendikbud Belanda Resign

Mendapat keluhan dari sejumlah pihak

Jakarta, IDN Times - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan Belanda, Dennis Wiersma, mengundurkan diri pada Kamis (22/6/2023). Dia mendapat banyak komplain karena perbuatan dan perkataan buruknya. 

Pada April lalu, politikus sayap kanan Belanda, Pepijn van Houwelingen, dijatuhi denda Rp7,3 juta setelah mengedit dan mengunggah foto menteri dengan bendera Nazi. Unggahan tersebut sebenarnya sebagai kritikan kepada partai pemerintahan di Belanda. 

1. Alasan Wiersma mundur dari jabatannya

Wiersma mengumumkan pengunduran dirinya dalam akun Twitter-nya. Ia menyebut bahwa keputusan ini tidak mudah dan bukanlah keinginannya. Tapi, keputusan ini merupakan konsekuensi yang tidak dapat dihindari lagi. 

"Saya mengakui terkadang ucapan saya terlalu tajam dan terlalu agresif. Saya tidak akan mengubah pikiran jika seseorang mengatakan sesuatu yang tidak bisa dilakukan. Bahkan, jika mereka mengatakan berulang kali, maka saya terus mendorong, terkadang itu terlalu keras," katanya, dikutip NL Times.

Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, ikut menyoroti masalah ini dan mengungkapkan penyesalannya atas keputusan dari Wiersma. 

"Saya menyesal bahwa Dennis Wiersma memutuskan ini dengan seluruh energi dan rencana baiknya untuk mundur sebagai Menteri Pendidikan. Saya hanya dapat menghargai semua keputusannya," papar Rutte. 

Baca Juga: Belanda Resmi Akui Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 

2. Terlibat beberapa kasus kekerasan verbal

Kementerian Pendidikan Belanda telah mendapat komplain terkait kekerasan verbal dan fisik yang dilakukan Wiersma. Protes itu terjadi setelah ia berkunjung ke Hari Praktik Pendidikan di Bussum. 

Panitia acara mengatakan, orang yang tidak disebutkan namanya menyebut bahwa Mendikbud mengucapkan kata-kata yang tidak pantas kepada mereka. 

Wiersma mendapat sorotan dalam beberapa bulan terakhir karena sejumlah laporan terkait perilakunya. Pada April lalu, Wiersma mengakui bahwa ia terkadang mengucapkan kata-kata pedas dan terlalu kasar kepada jajarannya. 

Sebulan kemudian, terdapat keluhan atas tindakan Wiersma ketika ia masih berada dalam partainya sendiri, VVD.

3. Belanda-Maroko setujui perjanjian ekstradisi

Di luar kasus Kementerian Pendidikan, Belanda dan Maroko baru saja menyetujui perjanjian ekstradisi untuk menghukum dan mengekstradisi pelaku kriminal di kedua negara.

Menteri Keadilan Belanda, Dilan Yesilgoz-Zegerius, mengungkapkan bahwa dialog telah dilakukan sejak Februari lalu. 

"Penyelundupan obat-obatan internasional terus berlangsung. Aset kriminal juga terus dipindahkan di beberapa negara dengan sangat cepat agar terhindar dari proses investigasi," papar Yesilgoz-Zegerius, dilansir Euractiv.

"Melalui kerja sama dengan beberapa negara lain, kami akan mengungkap dan menghancurkan jaringan kriminal internasional," sambungnya.

Ia mengatakan bahwa perjanjian akan disahkan segera setelah teks tersebut diterjemahkan dan menemukan tanggal yang tepat. Proses ini diperkirakan akan berlangsung dalam beberapa bulan. 

Baca Juga: Warisan Perilaku Kolonialisme Belanda yang Masih Melekat di Indonesia

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya