Dituding Dalangi Penyadapan Oposisi, PM Yunani: Saya Gak Tahu Apa-apa

Mendapat kritik atas skandal penyadapan di Yunani

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Yunani, Kyriakos Mitsotakis, terus didesak soal kasus penyadapan menggunakan spyware Predator. Pemimpin berusia 54 tahun itu harus menghadapi masa-masa tersulit selama memimpin Yunani sejak terpilih pada 2019 lalu.

Kabar penyadapan kepada politikus oposisi di Yunani terkuak sejak akhir Juli lalu. Hal ini setelah Nikos Androulakis mengaku ponselnya telah disadap dengan spyware Predator pada tahun lalu. Ia pun mengajukan tuntutannya kepada Mahkamah Agung agar kasus ini diselidiki. 

1. Mitsotakis sebut tidak tahu mengenai penyadapan di Yunani

Sesuai keterangan PM Mitsotakis pada Senin (8/8/2022), ia mengatakan bahwa tidak ada penyadapan yang diperbolehkan di Yunani. Ia juga mengaku tidak mengetahui terkait masalah penyadapan dengan spyware Predator kepada oposisi dan jurnalis. 

"Segala bentuk penyadapan di Yunani tidak diperbolehkan. Meskipun semuanya dilakukan sesuai hukum, EYP telah merusak dimensi politik dalam aksi ini. Ini diperbolehkan secara formal, tapi dilarang secara politik. Seharunya ini tidak terjadi dan ini merusak kepercayaan masyarakat terhadap badan intelijen nasional," papar Mitsotakis, dikutip Ekathimerini

"Penyadapan mungkin diperbolehkan berdasarkan hukum yang tertulis, tapi ini salah. Saya tidak mengetahui apapun soal ini. Apabila saya tahu, saya tidak akan memperbolehkan insiden serupa terjadi di Yunani," tambahnya. 

Pernyataan Mitsotakis ini diutarakan dalam menanggapi skandal yang didera Badan Intelijen Nasional (EYP) dalam beberapa minggu terakhir. Selain itu, ia juga berjanji untuk merombak dan mengubah tatanan di dalam EYP. 

Baca Juga: Skandal Penyadapan, Bos Badan Intelijen Yunani Mundur

2. Oposisi terus melontarkan kritik terkait pernyataan Mitsotakis

Androulakis dan beberapa partau oposisi Yunani telah melontarkan kritik kepada Mitsotakis soal penyadapan ini. Ia juga menagih pertanyaan terkait alasan di balik penyadapan yang dilakukan EYP kepadanya. 

"Tuan Mitsotakis, saya tanya apa alasan di balik penyadapan yang dilakukan EYP. Anda dengan jelas menyebutnya sebagai tindakan yang sesuai dalam hukum. Saya tidak akan menerima segala upaya untuk menutup-nutupi masalah ini. Perdana menteri tengah berupaya membuang-buang waktu. Namun, waktu sekarang yang melawannya. Tak lama lagi, ia akan ditentang dengan masalah kebenaran" kata Androuakis, dikutip dari Politico.

Oposisi sayap kiri Yunani dari Partai Syriza juga mengkritisi perdana menteri dalam keterangannya. Pihak partai menyerukan agar Mitsotakis mengundurkan diri dari jabatannya. 

"Mitsotakis sudah bersalah dan menggunakan semua kebohongan, hipokrisi, distorsi demi menyelematkan dirinya sendiri. Ia tidak punya keberanian untuk melakukan hal yang pasti dalam demokrasi liberal Eropa. Maka mundurlah!" sebutnya. 

3. Akan menyulitkan Mitsotakis dalam pencalonannya kembali tahun depan

Terbongkarnya skandal penyadapan ini membuat usaha Mitsoakis untuk mencalonkan kembali dalam pemilu tahun depan tampak lebih berat. Bahkan, hampir tidak mungkin bagi Partai New Democracy untuk membentuk pemerintahan tahun depan. 

Pasalnya, Mitsotakis kerap mendapatkan kritik atas gaya kepemimpinannya yang dianggap memberikan ruang kecil untuk kritikan. Hal itu diungkapkan oleh anggota parlemen Eropa, Giorgos Kyrtsos yang diusir dari partai sebab memberikan kritik kepada pemerintahan.

"Mitsotakis memerintah lewat Maximou, bukan kabinet. Sistem tersebut membuat sedikitnya pengecekan dan keseimbangan. Keinginannya untuk mengontrol akhirnya berujung tidak terkontrol. Skandal spionase ini adalah krisis besar dan akan terus menimbulkan pertanyaan terkait kebenaran sesuai kualitas liberal Eropa," tutur Kyrtsos, dilansir The Guardian

Baca Juga: Yunani Ekstradisi Terduga Pencuci Uang Asal Rusia ke AS

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya