Dituding Mengkhianati Negaranya, Blogger Ukraina Ditahan di Spanyol

Dituding menyebarkan propaganda pro-Rusia lewat YouTube

Jakarta, IDN Times - Otoritas Spanyol pekan ini menangkap seorang blogger asal Ukraina yang dituding mengkhianati negaranya. Pasalnya, pria bernama Anatoliy Shariy itu dituding oleh pemerintah Ukraina sebagai penyebar propaganda Rusia. 

Menurut keterangan dari Badan Keamanan Ukraina (SBU), dilansir Ukrinform, penangkapan ini merupakan bagian dari kerja sama antara SBU dengan Kantor Kejaksaan Agung. 

"Penangkapan Shariy pada 4 Mei oleh aparat penegak hukum Spanyol dapat dilakukan berkat kooperasi antara SBU dan Kantor Kejaksaan Agung dengan partner internasional. Ini merupakan hasil kerja operasi khusus aparat penegak hukum di Ukraina," ungkap SBU. 

1. Ukraina menuding Shariy terlibat kasus pengkhianatan dan ujaran kebencian

Penangkapan Shariy dilatarbelakangi dugaan bahwa ia melakukan tindak kriminal di bawah dua pasal Kode Kriminal Ukraina, yakni Pasal 111 terkait pengkhianatan dan Pasal 161 soal pelanggaran kesetaraan antarwarga negara menurut ras, kewarganegaraan, kepercayaan, disabilitas, dan lainnya. 

Berdasarkan keterangan investigator SBU, Shariy sudah melakukan aktivitas ilegal yang merusak keamanan nasional di Ukraina dalam lingkup penyebaran informasi. Maka dari itu, ia dipercaya bekerja sebagai agen luar negeri. 

"Bukti yang didapat dari investigasi sudah dikonfirmasi oleh sejumlah pakar dan menghasilkan bahwa wawancara dan pidato Shariy memiliki unsur menentang pemerintah Ukraina. Dia sudah masuk sebagai terduga pelaku sejak tahun lalu," tutut SBU, dikutip dari Kyiv Post

Di samping itu, SBU juga menegaskan bahwa penangkapan Shariy ini sebagai bukti semua pengkhianat negara di Ukraina akan menerima hukuman secara cepat ataupun lambat. Diketahui hukuman atas kasus pengkhianatan dapat dijerat maksimum 15 tahun penjara dan ujaran kebencian bisa mendapatkan hukuman maksimum delapan tahun penjara.

Baca Juga: Perekonomian Ukraina Terpukul, Zelenskyy Buka Situs Penggalangan Dana

2. Shariy sudah meninggalkan Ukraina sejak 2012

Dilaporkan Politico, Shariy dikenal sebagai seorang penulis dan jurnalis yang melangsungkan investigasi terkait dugaan korupsi dalam pemerintahan Ukraina. Namun, ia dituding oleh media dan politisi Ukraina sebagai penyebar propaganda Rusia kepada pengikutnya di YouTube. 

Shariy menolak semua tudingan tersebut dan pernah berjanji untuk memberikan uang 1.000 euro (Rp15,2 juta) kepada siapapun yang dapat menunjukkan semua konten pro-Rusia dalam unggahan YouTube-nya. 

Blogger yang memiliki hampir 3 juta pengikut di kanal YouTube itu diketahui sudah melarikan diri dari Ukraina sejak 10 tahun lalu. Ia mengklaim mendapatkan persekusi dari otoritas Ukraina di masa kepemimpinan Viktor Yanukovich dan mendapatkan suaka politik di Lithuania. 

Setelah lengsernya Yanukovich dan peristiwa aneksasi Krimea di tahun 2014, Shariy diketahui masih terus memberikan kritik keras kepada pemerintah Ukraina. Meskipun, sudah dipimpin oleh Petro Poroshenko dan Volodmyr Zelenskyy, dilaporkan RT

Pada 2021, Lithuania membatalkan izin tinggal permanen yang didapat lelaki berusia 43 tahun itu dan memberikannya status persona non-grata. Akan tetapi, di saat keputusan itu diumumkan, Shariy sudah melarikan diri ke Spanyol. 

Di sisi lain, Shariy juga pernah masuk dalam dunia politik dengan mendirikan Party of Shariy yang hanya memperoleh 2,2 persen suara pada pemilu 2019. Pada Maret lalu, partai itu sudah diblokir untuk sementara bersamaan dengan beberapa partai lain yang diduga memiliki hubungan dengan Rusia. 

3. Pengadilan Spanyol memutuskan untuk membebaskan Shariy

Kepolisian Spanyol mengonfirmasi penangkapan Shariy di Kota Tarragona, Catalonia pada Kamis (5/5/2022). Selain itu, penangkapan blogger dan politikus Ukraina itu dilangsungkan di bawah permintaan Ukraina. 

Akan tetapi, di hari itu, pengadilan Spanyol memutuskan untuk membebaskan Anatoly Shariy dari tahanan terkait kasusnya dan hubungannya dengan Spanyol. Namun, lelaki berusia 43 tahun itu diharuskan untuk menyerahkan paspornya dan melapor ke otoritas Spanyol secara berkala, dilansir Associated Press

Keputusan ini akan tetap diberlakukan selama 40 hari ke depan hingga Ukraina mengajukan permintaan resmi ekstradisi Shariy. Namun, masih belum diketahui secara pasti kenapa otoritas Spanyol memutuskan untuk menahan Shariy saat ini. Padahal, SBU sudah memberikan perintah penangkapan sejak Februari 2021. 

Dilaporkan Daily Mail, sejumlah pihak menyebut bahwa Shariy menjadi seorang yang pro-Putin dan penyebar propaganda Rusia setelah pencaplokan Krimea dan perang di Donbass.

Menurut keterangan warga Ukraina yang tinggal di Catalonia, Shariy sempat mengunggah peta Ukraina tanpa Krimea dan menyebut lengsernya Yanukovich sebagai kudeta. 

Setelah itu, Shariy melanjutkan aktivitas jurnalistiknya dari luar negeri dan mengoperasikan YouTube dan Telegram yang mampu menarik perhatian jutaan pengikut. Akan tetapi, ia dituding menggunakannya untuk melawan pemerintahan Ukraina pascarevolusi. 

Baca Juga: Cair Lagi! AS Gelontorkan Paket Bantuan Militer Rp2,1 T ke Ukraina

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya