Dubes Rusia Mangkir dari Panggilan Kemlu Polandia

Andreyev disebut tak layak jadi Dubes

Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Polandia, pada Senin (25/3/2024), mengatakan bahwa Duta Besar (Dubes) Rusia Sergei Andreyev mangkir dari panggilan. Padahal, pemanggilan tersebut mengenai protes soal misil jelajah Rusia yang masuk di teritori Polandia. 

Sehari sebelumnya, militer Polandia berhasil melacak misil yang masuk ke teritori negaranya selama 39 detik. Misil yang diduga milik Rusia tersebut melewati 2 km di wilayahnya sebelum kembali ke teritori Ukraina. 

1. Polandia akan cari alternatif untuk mendapatkan klarifikasi dari Rusia

Wakil Menteri Pertahanan dan Luar Negeri Polandia, Wladyslaw Kosiniak-Kamysz, menekankan bakal melakukan upaya alternatif untuk mendapatkan klarifikasi terkait insiden masuknya misil Rusia ke wilayahnya. 

"Dubes Rusia tidak hadir pada hari ini untuk menjelaskan kepada kami soal insiden kemarin. Polandia akan menentukan dalam beberapa hari ke depan bawah mangkirnya Andreyev adalah sebuah ketidakhormatan," tegasnya, dikutip Reuters.

Sementara itu, juru bicara Kemlu Polandia Paweł Wroński menekankan, Konvensi Wina sudah memuat dengan jelas tugas seorang duta besar di suatu negara. 

"Kami ingin menanyakan soal tugas duta besar yang harus mengikuti instruksi Kementerian Luar Negeri Rusia di Moskow dan apakah dia benar mampu dalam merepresentasikan kepentingan dari Federasi Rusia di Warsawa," jelasnya. 

Di sisi lain, Andreyev mengklaim Polandia tidak mampu memberikan bukti atas klaim yang dituduhkan pada negaranya. Ia menyebut tudingan ini sama seperti insiden pada Desember 2023 dan tidak mampu menunjukkan bukti kepadanya. 

Baca Juga: Serangan Rudal Rusia ke Ukraina Sempat Tembus Wilayah Udara Polandia

2. Polandia klaim misil Rusia disengaja melanggar teritorinya

Panglima Militer Polandia, Wieslaw Kukula, menerangkan bahwa misil yang melewati teritori Polandia adalah Kh-101 milik Rusia. 

"Kh-101 adalah misil yang terkenal dan menjadi senjata utama untuk menyerang Ukraina sekarang ini dan kami dapat melihat sendiri hasilnya. Ini adalah tipe khas dari misil tersebut," ungkapnya, dikutip Ukrinform.

Terdapat dua opsi yang mungkin terjadi kemarin, yakni operator sengaja memrogram agar misil tersebut melanggar wilayah udara Polandia atau misil memang melenceng dari rute terbangnya. 

"Misil Rusia umumnya memiliki akurasi yang rendah, sehingga setiap opsi mungkin terjadi, entah misil tersebut memang sengaja melintasi wilayah udara kami dan mudahnya memang misil tersebut melenceng di luar rute yang seharusnya," sambungnya. 

3. Lithuania minta NATO merespons soal pelanggaran Rusia

Dubes Rusia Mangkir dari Panggilan Kemlu PolandiaMenlu Lithuania Gabrielius Landsbergis. (twitter.com/LithuaniaMFA)

Menteri Luar Negeri (Menlu) Lithuania, Gabrielius Landsbergis, mengatakan bahwa NATO harus berkomunikasi dengan Rusia bahwa inkursi misilnya sangat berbahaya dan dapat memicu kerusakan. 

"Sebuah insiden terisolasi dapat dikatakan sebagai error. Namun, menoleransi insiden yang berulang kali terjadi dapat diinterpretasikan sebagai dorongan yang disadari," ungkap Landsbergis, dilansir TVP World.

Ia meminta agar terdapat perubahan cara pandang NATO dan menekankan pentingnya peringatan yang tidak pandang bulu soal instrusi misil atau drone di masa yang akan datang. 

"Posisi ini adalah perintah. Melihat apa yang sudah terjadi di Polandia dan Rumania terkait dengan transgesi serupa," tambahnya. 

Baca Juga: NATO: Selain Senjata, Ukraina Juga Butuh Lebih Banyak Pasukan 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya