Dukungan Warga Serbia bagi Rusia Menguat, Presiden Vucic Aji Mumpung

Punya dendam ke NATO, Serbia saling dukung dengan Rusia

Jakarta, IDN Times - Gelombang dukungan dari masyarakat Serbia terhadap invasi Rusia ke Ukraina semakin menguat. Hal ini menjadi salah satu isu yang dimanfaatkan Presiden Serbia Aleksandar Vucic dalam mempertahankan dukungan untuk elektabilitasnya, dilansir Reuters.

Vucic yang akan bertarung dalam pemilu bulan depan pun meneguhkan pandangan untuk tetap memberikan dukungan kepada Rusia.  Serbia dikenal sebagai salah satu sekutu Rusia di Balkan, di mana hubungan politik dan keagamaan kedua negara terjalin erat.

Tak hanya itu, sentimen lain yang menguatkan dukungan itu adalah sejarah pengeboman oleh NATO pada 1999 silam yang telah meninggalkan luka mendalam bagi rakyat Serbia. 

Baca Juga: NATO Perkuat Perbatasan Kosovo-Serbia yang Kian Memanas

1. Sebanyak 4.000 warga Serbia menyatakan dukungannya kepada Rusia

Ribuan warga Serbia pada Jumat (4/2/2022) melakukan aksi demonstrasi untuk mendukung agresi Rusia ke Ukraina. Bahkan, para demonstran juga melakukan aksi long march menuju ke Kedutaan Besar Rusia di Belgrade sambil membawa bendera Rusia, dilansir Reuters

Sekitar 4.000 warga Serbia yang mengungkapkan dukungannya kepada Rusia berkumpul di depan monumen Kaisar Rusia, Tsar Nicholas II di pusat kota Belgrade. Para pendemo menyanyikan lagu kebangsaan Rusia dan Serbia untuk menunjukkan persaudaraan kedua negara, dan menyuarakan slogan anti-NATO. 

"Ini terkait bentuk untuk menyelamatkan umat manusia. Ini adalah perjuangan antara pihak yang baik dan buruk. Kami tahu, terima kasih Tuhan, Rusia akan memenangkan pertempuran ini" ungkap seorang pemuda yang mengenakan topi bintang merah. 

Salah seorang penjaga bernama Nikola Babic (22) mengatakan bila, "Ukraina sedang dibebaskan dari neo-Nazi. Rusia adalah saudara kita yang sedang membebaskan sebuah negara dan semoga meluas ke seluruh dunia"

Di antara para pemrotes juga terdapat anggota klub motor lokal asal Rusia yang dijuluki Night Wolves. Anggota klub itu dikenal dekat dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin dan disebut pernah ikut berjuang untuk menjadi pejuang separatis pro-Rusia di Donbass, Ukraina pada 2014 lalu, dikutip dari Euractiv

Baca Juga: Fakta-Fakta Penting Perang Rusia vs Ukraina Hari ke-11

2. Rusia selama ini dukung terus Serbia soal Kosovo

Rusia selama ini terus memberikan dukungan kepada Serbia terkait masalah di Kosovo. Maka dari itu, Rusia tidak mau mengakui Kosovo sebagai negara merdeka dan tetap menganggapnya sebagai provinsi di Serbia. 

Sementara itu, pandangan politik masyarakat di Serbia cenderung banyak dipengaruhi oleh tabloid yang dekat dengan Vucic. Media massa itu dikenal berpihak ke Moskow dan bahkan sempat menyebut Ukraina yang menyerang Rusia di awal invasi. 

Kendati demikian, ada pula beberapa kelompok di Serbia yang menyuarakan dukungannya kepada Ukraina meski tak sebanyak warga yang bersimpati kepada Rusia. 

Baca Juga: Apa Itu Zona Larangan Terbang yang Diminta Ukraina ke NATO?

3. Serbia enggan berikan sanksi kepada Rusia atas invasi Ukraina

Serbia diketahui sudah menyatakan penolakan terhadap serangan Rusia ke Ukraina dalam sidang Dewan Keamanan PBB. Namun, negara Balkan itu berulang kali menolak untuk memberikan sanksi kepada Moskow. 

Bahkan, di tengah aksi saling tolak maskapai penerbangan ke wilayah masing-masing antara Uni Eropa dan Rusia, maskapai Air Serbia malah meningkatkan jumlah penerbangannya ke Rusia. 

Presiden Vucic diketahui sukses dalam menyeimbangkan hubungan antara kekuatan Barat dan Timur selama bertahun-tahun. Hal itu membuat Serbia mendapatkan bantuan finansial dari Uni Eropa dan memiliki hubungan perdagangan yang baik dengan China dan Rusia. 

Akan tetapi, Vucic juga mendapat kritikan soal dugaan mengurangi demokrasi dengan membatasi kebebasan media di negaranya. Dia diduga tengah berupaya mendesak media independen seperti yang dilakukan oleh Rusia. 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya