Guatemala Minta Rusia Kembalikan Uang Pembayaran Vaksin Sputnik V

Terlambatnya pengiriman vaksin Sputnik V

Kota Guatemala, IDN Times - Pemerintah Guatemala mengajukan komplain kepada Rusia atas keterlambatan pengiriman vaksin Sputnik V. Bahkan Guatemala tengah meminta pengembalian uang pembayaran vaksin, pasalnya negara Amerika Tengah tersebut hingga kini baru mendapatkan pasokan 150 ribu dosis vaksin Sputnik V. 

Akibat keterlambatan ini, Guatemala menjadi salah satu negara dengan tingkat vaksinasi lambat lantaran kurangnya pasokan vaksin COVID-19. Bahkan Guatemala saat ini hanya mengandalkan vaksin bantuan dari Meksiko dan Amerika Serikat. 

1. Guatemala sudah memesan 8 juta dosis vaksin Sputnik V

Guatemala Minta Rusia Kembalikan Uang Pembayaran Vaksin Sputnik VVaksin Sputnik V buatan Rusia. (twitter.com/scroll_in)

Pada hari Selasa (30/06/2021) Menteri Kesehatan Guatemala Amelia Flores secara langsung meminta kepada Rusia agar mengembalikan uang pembayaran pengadaan vaksin Sputnik V. Keputusan ini dibuat karena tidak kunjung dikirimkannya dosis vaksin Sputnik V yang sudah dipesan sejak bulan April lalu. 

Diketahui Pemerintah Guatemala di bawah Presiden Alejandro Giammattei sudah memesan 8 juta vaksin COVID-19 dari Rusia dan sudah membayar sebesar 80 juta dolar AS. Namun sejauh ini baru sebanyak 150 ribu dosis vaksin Sputnik V yang tiba di negara Amerika Tengah tersebut, dikutip dari laman Reuters

2. Flores memberikan klarifikasi lebih lanjut terkait masalah vaksin Sputnik V

Baca Juga: Putin: Vaksin Sputnik Efektif Seperti 'Senapan Kalashnikov'

Menanggapi kabar permintaan pengembalian uang pembayaran dari Rusia atas keterlambatan vaksin Sputnik V. Menkes Guatemala Amelia Flores pada Rabu (30/06/2021) memberikan klarifikasi bahwa kedua negara tengah melakukan negosiasi soal masalah ini dan pihaknya juga belum meminta pengembalian uang dari Rusia. 

Dikutip dari Reuters, Flores mengatakan bahwa, "Memang ada surat pengajuan negosiasi ulang kontrak, tetapi bukan berarti itu meminta pengembalian uang pembayaran. Proposal awal yang diajukan adalah negosiasi ulang terkait kontrak pengadaan vaksin Sputnik V."

Namun Kementerian Kesehatan Guatemala juga mengatakan bahwa pengembalian uang pengadaan vaksin Sputnik V memang mungkin bisa dilakukan. Namun hal tersebut sebagai langkah selanjutnya, apabila negosiasi ulang dengan Rusia gagal dilakukan. 

3. Rusia akan kirimk vaksin Sputnik V ke Guatemala dalam beberapa hari ke depan

Menanggapi komplain Menkes Guatemala Amelia Flores terkait keterlambatan pengiriman vaksin Sputnik V, pihak Rusia berjanji akan mengirimkan vaksin dalam beberapa hari ke depan. Bahkan Rusia juga mengatakan jika akan mengirimkan dua pesawat dengan vaksin ke negara Amerika Tengah tersebut. 

Pihak Russian Direct Investment Fund (RDIF) mengatakan, "Sebuah pesawat dengan vaksin Sputnik V akan dijadwalkan tiba di Guatemala minggu ini. Pesawat lain dengan vaksin juga akan datang minggu depan sebagai komitmen kontrak kedua negara."

Sebelumnya Menteri Luar Negeri Guatemala, Pedro Bolo juga sudah berkunjung ke Moskow untuk membicarakan terkait masalah keterlambatan vaksin Sputnik V ke negaranya. Setelah melakukan negosiasi, Brolo berharap akan adanya 400 ribu vaksin Rusia dalam beberapa hari ke depan. 

Proses vaksinasi di Guatemala sudah dimulai sejak Februari lalu, tapi baru sebanyak 157.815 orang yang mendapat vaksinasi penuh. Sementara sebanyak 764.745 orang yang mendapat satu dosis vaksin dan mayoritas adalah vaksin produksi AstraZeneca, dilaporkan dari laman El Diario. 

Baca Juga: Putin: Vaksin Sputnik Efektif Seperti 'Senapan Kalashnikov'

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya