Hadir di Peresmian Pusat Budaya Ivan Mihailov, PM Bulgaria Tuai Protes

Ivan Mihailov dikenal sebagai kolaborator Nazi

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Bulgaria, Kiril Petkov, menuai protes dari berbagai lapisan masyarakat Makedonia Utara. Hal ini disebabkan Petkov bersama delegasi Bulgaria menghadiri peresmian Pusat Kebudayaan Ivan Mihailov di Kota Bitola, Makedonia Utara pada Sabtu (16/4/2022). 

Kedatangan Petkov dan delegasi Bulgaria di negara Balkan tersebut lantas menyulut perdebatan. Pasalnya, sejak tahun 2020, hubungan diplomatik Bulgaria dan Makedonia Utara sudah mengalami pasang surut terkait masalah klaim bahasa, sejarah, dan identitas budaya. Bahkan, hal itu berdampak pada penolakan Bulgaria dalam pencalonan Makedonia Utara menjadi anggota Uni Eropa. 

Sementara, undangan bagi delegasi Bulgaria ke Bitola ini sebagai upaya untuk memperbaiki hubungan kedua negara. Permintaan terbesar Makedonia Utara tentu agar Bulgaria bersedia mencabut veto pencalonan keanggotaan UE. 

Baca Juga: Dituduh Langgar Konvensi Wina, Makedonia Utara Usir 5 Diplomat Rusia

1. Bulgaria ingin menjaga hak warga minoritas di Makedonia Utara

Selain PM Kiril Petkov, peresmian Pusat Kebudayaan Ivan Mikhailov di Bitola dihadiri pula oleh Wapres Iliana Iotova, Menlu Teodora Genchovska. Selain itu, terdapat beberapa anggota parlemen dari sejumlah partai politik yang ikut hadir di Makedonia Utara. 

Pada acara tersebut delegasi Bulgaria juga mengungkapkan bila pihaknya mendukung penuh komunitas Bulgaria yang berada di bagian selatan Makedonia Utara. Mereka juga memastikan institusi akan berusaha untuk menjaga hak dan pengakuan warga minoritas Bulgaria di sana. 

"Ini kemungkinan tanda yang dapat diterima sebagai keinginan politik untuk menjaga kestabilan di kawasan Balkan. Hak asasi manusia (HAM) adalah nilai dasar di Eropa. Semua yang setuju bergabung dengan UE harus mengakui hak ini dan penting bahwa warga minoritas Bulgaria tidak merasa didiskriminasikan"

"Apabila kita lupa ujaran kebencian kita harus melihat bagaimana baik dan keuntungan untuk menjadi teman dan hidup bersama" ungkap Dragomir Stoynev, selaku perwakilan Partai Sosialis Bulgaria, dikutip dari BTA

Baca Juga: Bulgaria Hapus Kebijakan Paspor Emas bagi Warga Asing, Apa Itu?

2. Mendapatkan protes dari warga Makedonia Utara di Bulgaria

Hadir di Peresmian Pusat Budaya Ivan Mihailov, PM Bulgaria Tuai ProtesPresiden Makedonia Utara, Stevo Pendarovski (kanan).(twitter.com/SPendarovski)

Kedatangan delegasi Bulgaria di Bitola ini mendapat pengawalan ketat oleh aparat kepolisian. Pasalnya, warga Makedonia Utara menolak peresmian pusat kebudayaan itu dengan nama Ivan Mihailov yang dianggap sebagai sosok kontroversial dalam sejarahnya. 

Di samping warga, pihak Presiden Stevo Pendarovski juga menyebut penamaan pusat kebudayaan itu dengan sosok kontroversial dalam sejarah Makedonia Utara tidak akan membantu menyelesaikan masalah antara Sofia dan Skopje. 

"Saya tidak punya masalah dengan intensi PM Petkov, tapi kemarin delegasi Bulgaria juga datang dengan perwakilan pemerintahan Sofia yang menolak jalan Makedonia Utara di Uni Eropa. Pernyataan mereka seakan tidak mengesankan kooperasi dan tetangga yang baik dari PM Petkov"

"Sejak 2017, ide untuk membentuk komisi sejarah bertujuan untuk menerima sejarah dan identitas yang dimiliki oleh masyarakat Makedonia Utara dan Bulgaria. Sayangnya, di Bitola kemarin membuktikan kolaborator Nazi yang ditunjuk sebagai upaya pendekatan antara kedua negara"

"Saya yakin bahwa tidak ada warga Makedonia Utara mapupun Bulgaria yang percaya bahwa kepribadian dan tindakan yang dicerminkan oleh Ivan Mihailov dapat berkontribusi untuk kesepakatan ini" ujar Pendarovski, dilansir Novonite

Baca Juga: Makedonia Utara Deklarasikan Keadaan Darurat Gegara Krisis Energi

3. Ivan Mihailov termasuk sosok kontroversial yang berkolaborasi dengan Nazi

Ivan Mihailov selama ini dipandang sebagai seorang pahlawan nasional bagi pihak sayap kanan di Bulgaria. Ia lahir pada 1896 di Kota Stip dan dikenal sebagai sosok yang memperjuangkan kemerdekaan Makedonia dari Kerajaan Ottoman yang meliputi sebagian wilayah Bulgaria, Yunani, dan Makedonia Utara. 

Dilansir Balkan Insight, tokoh yang memiliki nama panggilan Radko itu dikenal sebagai pemimpin Internal Macedonian Revolutionary Organisation (VMRO) yang memiliki citra negatif dalam masyarakat Makedonia Utara. 

Citra negatif itu timbul lantaran, Mihailov tidak mengakui keberadaan identitas bangsa Makedonia yang terpisah dari Bulgaria. Selain itu, menurut sumber sejarah, ia memerintahkan membunuh siapa pun rekannya yang ingin menyainginya di dalam VMRO. 

Selama Perang Dunia II, Mihailov tinggal di Zagreb sebagai tamu dari Ante Pavelic, yang dikenal sebagai pemimpin dan kepala organisasi fasis dengan nama Ustasa. Ia kemudian menjadi pemimpin dari negara boneka Nazi, Independent State of Croatia. 

Pada September 1944, Mihailov memutuskan kembali ke Skopje untuk mendirikan sebuah negara boneka Nazi yang mirip dengan NDH di Kroasia. Namun, usahanya akhirnya gagal dan harus melarikan diri ke luar negeri lantaran dicap sebagai kolaborator Nazi oleh Pemerintah Sosialis Yugoslavia. Ia kemudian meninggal dunia di Roma pada 1990. 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya