Helikopter Guyana Jatuh di Wilayah Sengketa dengan Venezuela

Jatuh di tengah panasnya tensi dengan Venezuela

Jakarta, IDN Times - Panglima Militer Guyana Omar Khan mengumumkan hilangnya sebuah helikopter militer di wilayah Esequibo pada Kamis (7/12/2023). Pasalnya, Esequibo tengah menjadi sumber ketegangan usai Venezuela berencana menganeksasi wilayah tersebut. 

Pada Selasa, Maduro sudah mengumumkan pendirian divisi militer di Guyana Esequibo yang ditempatkan di Tumeremo. Ia juga sudah memperkenalkan peta baru Venezuela dengan Esequibo dan membagi wilayah seluas 160 ribu km persegi itu dalam tiga daerah administrasi. 

Baca Juga: Venezuela Tolak Intervensi AS soal Sengketa Perbatasan Guyana

1. Tidak ada keterlibatan Venezuela dalam peristiwa ini

Helikopter militer tipe Bell 412 EPI tersebut terbang untuk melakukan inspeksi di area Guyana Esequibo pada Rabu (6/12/2023). Beberapa saat setelah lepas landas, helikopter tersebut dilaporkan hilang pada 48 km sebelah timur dari perbatasan Venezuela. 

Khan menambahkan bahwa terdapat sinyal darurat dari helikopter tersebut dan diduga kuat jatuh akibat cuaca buruk. Ia pun menekankan bahwa tidak ada keterlibatan pasukan ataupun pesawat militer Venezuela dalam peristiwa ini. 

"Kami tidak memiliki informasi yang menduga bahwa ada keterlibatan pesawat Venezuela di area tersebut. Sekarang saya tidak dapat mengulik spekulasi tersebut. Prioritas kami adalah menyelamatkan nyawa pasukan militer kami," terangnya, dikutip Deutsche Welle.

Ia menambahkan bahwa Amerika Serikat (AS) akan membantu dalam pencarian helikopter nahas tersebut. 

2. Lima personel militer di dalam helikopter tewas

Presiden Guyana Irfaan Ali pun mengonfirmasi bahwa kelima personel militer di dalam helikopter tersebut tewas. Ia pun mengucapkan belasungkawa kepada keluarga korban yang tewas saat menjalankan tugasnya. 

"Hati saya sakit dan tenggelam dalam kesedihan atas tewasnya personel militer saat bertugas. Rasa kehilangan kepada keluarga, negara, GDF (Guyana Defence Force), dan saya sendiri tidak dapat terhitung," terang Ali, dilansir News Room.

Ia menambahkan bahwa seluruh personel militer yang kehilangan nyawanya dalam peristiwa ini memiliki dedikasi kuat dan kontribusi besar terhadap negaranya. 

Penasehat Kepresidenan Guyana, Caption Gerald Gouveia mengatakan bahwa tim penyelamat berpengalaman sudah diterjunkan untuk mengevakuasi korban. Tim itu terdiri dari tim spesialis medis, ahli teknologi, pilot yang berpengalaman. 

Baca Juga: Brasil Terjunkan Militer ke Perbatasan Venezuela-Guyana

3. AS-Guyana adakan operasi penerbangan di Esequibo

Pada saat yang sama, GDF dan Komando Selatan Militer AS (USSOUTHCOM) sudah mengadakan operasi penerbangan di seluruh teritori Guyana, termasuk Esequibo yang diklaim Venezuela. AS juga menyatakan dukungan penuh terhadap Guyana atas wilayah Esequibo. 

"Operasi penerbangan berfungsi meningkatkan kerja sama keamanan antara Amerika Serikat dan Guyana. Melalui operasi ini, kami akan memperkuat kerja sama regional di sejumlah sektor," ungkapnya, dikutip Stabroek News.

Washington juga mengatakan akan melanjutkan kolaborasi dengan GDF dalam bidang lain, terutama kesiapsiagaan pasukan, keamanan udara dan maritim, serta melawan organisasi kriminal transaksional yang beroperasi di negaranya. 

"AS akan melanjutkan komitmen sebagai rekan keamanan yang dapat dipercaya oleh Guyana. Kami akan mempromosikan kerja sama regional dan peningkatan kecakapan dalam penerapan teknologi," sambungnya. 

Baca Juga: Helikopter Militer Guyana Hilang di dekat PerbatasanVenezuela 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya