Honduras Akan Bangun Penjara Geng Kriminal di Kepulauan Cisne

Klaim dapat atasi kriminalitas

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Honduras akan membangun penjara khusus geng kriminal di Kepulauan Cisne yang berlokasi di sebelah barat negaranya. Rencana yang diumumkan pada Rabu (19/7/2023) ini, sebagai upaya menekan kasus kekerasan yang disebabkan ulah geng kriminal. 

Beberapa bulan terakhir, Honduras dirundung lonjakan kasus kekerasan dan pembunuhan di sejumlah wilayah. Pada akhir Juni, otoritas setempat memberlakukan jam malam di San Pedro Sula dan Choloma usai insiden pembunuhan kepada 21 orang dalam kurun waktu 24 jam. 

Baca Juga: Cegah Kerusuhan Terulang, Honduras Terjunkan Militer ke Penjara

1. Bos geng kriminal tidak dapat kabur dari Kepulauan Cisne

Kepala Angkatan Bersenjata Honduras, Jose Jorge Fortin saat diwawancarai Associated Press mengatakan, penjara itu akan efektif dalam mencegah bos geng kriminal menjalankan bisnis ilegalnya. Ia pun menyebut bahwa narapidana akan kesulitan untuk kabur dari penjara. 

"Ini adalah lokasi terjauh mereka kemungkinan dapat kabur dari penjara, sehingga pemimpin geng akan sangat tertekan ketika mereka berada di dalam pulau tersebut. Ide penjara ini bertujuan agar mereka kehilangan kontak dengan semuanya dan ini adalah bayaran atas tindakan mereka," tutur Fortin. 

Fortin tidak menyebutkan secara spesifik anggaran yang akan digelontorkan dan kapan proyek besar tersebut dieksekusi. Namun, ia menekankan bahwa pembangunan fasilitas tersebut akan diupayakan sesegera mungkin. 

Sebelumnya, Presiden Honduras, Xiomara Castro sudah mengumumkan rencana pendirian penjara tingkat keamanan maksimum, khusus untuk bos geng kriminal Mara Salvatrucha atau MS-13 dan Barrio 18. Penjara yang dibangun di Kepulauan Cisne itu direncanakan berkapasitas 2 ribu narapidana. 

Baca Juga: 41 Perempuan Tewas akibat Kerusuhan di Penjara Honduras

2. Honduras meniru kebijakan Bukele lawan geng kriminal

Honduras Akan Bangun Penjara Geng Kriminal di Kepulauan Cisnesuasana di dalam penjara Honduras (twitter.com/GobiernoHN)

Ide pembangunan penjara di Kepulauan Cisne ini didapat dari kebijakan negara tetangganya, El Salvador yang membuka penjara besar untuk menahan terduga geng kriminal. Honduras melihat kebijakan Presiden El Salvador, Nayib Bukele cukup sukses dalam meredam kasus kekerasan. 

"Jika negara lain melakukan tindakan yang baik dalam meredam tindak kekerasan di negaranya. Kenapa kami tidak menirunya? Kami tidak akan membiarkan teror di negara kami meluas dan instabilitas terus melanda Honduras," ujar Fortin. 

Di sisi lain, pakar Amerika Latin dari Instituto Affari Internazionali di Italia, Tiziano Breda menyampaikan bahwa penjara baru itu tidak akan berdampak besar jika tidak mampu mengontrol yang sudah ada. Ia menyebut geng kriminal sudah lama berada di Honduras dan mampu beradaptasi dengan kebijakan pemerintah. 

Breda menekankan bahwa pemerintah seharusnya berusaha memberantas korupsi, demiliterisasi, dan pembangunan komunitas yang akan berdampak jangka panjang dalam mengatasi akar masalah geng kriminal. 

3. Pakar biologi meminta diadakannya penilaian dampak lingkungan

Seluruh jajaran dosen dari Fakultas Biologi, Universidad Nacional Autonoma Honduras (UNAH), meminta agar pemerintah mengadakan penilaian dampak lingkungan di Kepulauan Cisne sebelum pendirian penjara.

Dilaporkan El Heraldo, sejumlah pakar memperingatkan bahwa pulau tersebut adalah area dilindungi yang menyimpan keanekaragaman hayati yang rawan terdampak aktivitas manusia. Mereka pun menyebut keputusan yang tergesa-gesa akan berdampak buruk pada lingkungan di pulau itu. 

"Kami meminta agar pemerintah menghargai pulau tersebut dan membatasi semua area dilindungi di negara ini, serta memastikan manajemen yang sesuai dengan kegunaan dan kategori pulau tersebut," kata pakar biologi UNAH pada Senin (17/7/2023). 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya