Imbas Perang, Estonia Minta Rusia Kurangi Diplomat di Negaranya

Estonia terus bersitegang dengan Rusia

Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Estonia, pada Rabu (11/1/2023), meminta Rusia agar mengurangi diplomatnya di Tallinn. Perintah ini dilakukan untuk menyamakan jumlah diplomat Estonia yang saat ini masih berada di Moskow. 

Setelah pecahnya perang Rusia-Ukraina, hubungan Estonia-Rusia yang sebelumnya kurang akur, kini makin meradang. Bahkan, negara Baltik itu telah mengusir tiga diplomat Rusia di Tallinn saat perang baru dimulai.

1. Estonia minta jumlah diplomat Rusia disamakan dengan diplomatnya di Moskow

Sesuai pernyataan di atas, Estonia mengharuskan Rusia memulangkan 17 diplomat dari Tallinn. Maka, jumlah representatif di Estonia nantinya hanya terdapat delapan orang. Jumlah ini setara dengan banyaknya diplomat Estonia di Moskow. 

"Sesuai fakta bahwa selama perang, staf Kedutaan Besar Rusia di Tallinn tidak ikut dalam memperkuat relasi Estonia-Rusia. Atas hal itu, kami berpandangan bahwa tidak ada dasar kenapa jumlah diplomat Rusia saat ini cukup banyak," ungkap Kemlu Estonia, dikutip Reuters

Sesuai permintaan itu, jumlah representatif Rusia di Estonia nantinya hanya berjumlah delapan orang. Namun, jumlah itu masih ditambah 15 pekerja yang melayani urusan administrasi, teknis, dan jasa. 

Baca Juga: Rusia Gempur Soledar dan Bakhmut, Ukraina Mati-matian Bertahan

2. Estonia akan kirimkan aset sitaan dari warga Rusia ke Ukraina

Menteri Luar Negeri Estonia, Urmas Reinsalu, menegaskan bahwa negaranya akan mengirimkan aset sitaan dari oligarki Rusia ke Ukraina. Aset sitaan yang jumlahnya mencapai 21,4 juta dolar (Rp327,2 miliar) itu akan diserahkan untuk membangun kembali Ukraina. 

"Ini akan disesuaikan dengan contoh dalam hukum internasional. Sama dengan penciptaan pengadilan luar biasa untuk menahan tindak kriminal agresi Federasi Rusia. Ini langkah tepat yang akan melemahkan Rusia, mencegah agresor untuk menjustifikasinya," tegas Reinsalu, dilansir ERR.

"Saya pikir sesuai dasar prinsip ini, sangat mungkin hukum dan perintah politik untuk dilakukan. Tidak ada keraguan bahwa ini akan membutuhkan kerangka legislatif yang jelas, tapi ini harus dilakukan tanpa ada jeda," tambahnya. 

3. Mayoritas aset dibekukan dari dua oligarki Rusia

Aset yang dibekukan dari oligarki Rusia di Estonia jumlahnya mencapai puluhan juta euro. Dilaporkan ERR, 90 persen di antaranya punya hubungan dengan dua oligarki Rusia, Andrei Melnichenko dan Vyacheslav Kantor. 

Pada 2022, Estonia sudah menjual lebih dari 12 ribu ton pupuk amonium nitrat yang disimpan di Pelabuhan Muuga, Tallinn. Aset yang disita Estonia berupa uang dan fisik, seperti halnya properti yang juga dimasukkan dalam kerangka tersebut. 

Reinsalu berharap Komisi Eropa ikut menemukan solusi pan-European dalam menangani kasus ini. Apabila Estonia hanya bekerja sendirian, maka dampak dari pemindahan aset ini akan sangat kecil. 

Baca Juga: Estonia Klaim Sukses Menangkis Serangan Siber dari Rusia

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya