Rusia Gempur Soledar dan Bakhmut, Ukraina Mati-matian Bertahan

Kepala Wagner Group klaim telah kuasai Soledar

Jakarta, IDN Times - Perang Rusia-Ukraina semakin menggila dalam empat hari terakhir, khususnya di kota tambang Soledar dan Bakhmut. Militer Rusia bersama tentara bayaran Wagner Group berusaha menguasai dua kota itu selama berbulan-bulan, tapi sampai sekarang belum berhasil.

Gubernur Ukraina untuk wilayah Donetsk, Pavlo Kyrylenko, pada Selasa (10/1/2023) menyebut Rusia terus menggempur dua kota itu tanpa henti. 

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy juga mengatakan bahwa Rusia menghancurkan kota di bagian Ukraina timur itu.

1. Rusia disebut abaikan kematian para tentaranya

Rusia Gempur Soledar dan Bakhmut, Ukraina Mati-matian Bertahanilustrasi senjata Rusia (Twitter.com/ Минобороны России)

Kota pertambangan Soledar berjarak sekitar 20 kilometer di sebelah timur laut kota Bakhmut. 

Dilansir RFE/RL, intelijen Inggris melaporkan, selama empat hari Rusia telah merebut sebagian besar kota dengan gempuran habis-habisan.Tapi pasukan Ukraina terus bertahan mati-matian.

"Pertarungan sengit untuk mempertahankan Soledar terus berlanjut. Musuh mengabaikan kerugian besar personelnya dan terus menyerbu secara aktif," kata Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Hanna Maliar.

Dia menyebut, tanpa memberi rincian, tentang jasad tentara Rusia yang mati saat militer Ukraina terus memperkokoh pertahanan dari gempuran Moskow.

Baca Juga: Rusia: Kami Kini Perangi NATO dan Amerika Serikat di Ukraina

2. Kepala Wagner Group klaim telah kuasai Soledar

Jurnalis Ukraina, Yuriy Butusov berada di Soledar dan mengatakan bahwa Rusia telah menguasai jalur pasokan utama. Tapi itu bukan pengepungan total.

Menurut Associated Press, Kepala Wagner Group, Dmitry Prigozhin, mengklaim bahwa pasukannya telah menguasai Soledar. Dia menyebut pertempuran utama terjadi di bagian tengah kota.

Pejabat Barat, yang berbicara dengan syarat anonim, menyebut tentara bayaran Wagner Group kini telah jadi komponen utama dalam konflik. Tentara bayaran itu disebut telah mencapai seperempat dari pasukan Rusia.

Pejabat Rusia di Donetsk, Denis Pushilin, menjelaskan penguasaan atas Soledar memiliki prospek bagus untuk selanjutnya merebut Bakhmut serta Siversk. Siversk lebih jauh ke utara dan merupakan salah satu benteng pertahanan terdepan Ukraina.

3. Rusia gunakan taktik bumi hangus

Rusia Gempur Soledar dan Bakhmut, Ukraina Mati-matian BertahanPresiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (Twitter.cm/Defense of Ukraine)

Tentara Rusia mencoba menguasai kota Bakhmut selama invasi 10 bulan yang mereka lakukan. Namun dengan jumlah korban yang terus berjatuhan, Moskow belum mampu menguasai kota tersebut.

"Tentara Rusia menghancurkan kota-kota Ukraina menjadi puing-puing menggunakan semua jenis senjata dalam taktik bumi hangus mereka. Rusia mengobarkan perang tanpa aturan, mengakibatkan kematian dan penderitaan warga sipil," kata Kyrylenko, dilansir Al Jazeera

Zelenskyy menambahkan, dua kota itu hancur tapi pasukan Ukraina terus bertahan.

"Semuanya hancur total, hampir tidak ada kehidupan yang tersisa. Seluruh tanah di dekat Soledar ditutupi dengan mayat penjajah (Rusia) dan bekas luka akibat serangan itu. Seperti inilah kegilaan itu," kata Presiden Ukraina.

Baca Juga: Ukraina Sebut Rusia Akan Terjunkan 500 Ribu Warga untuk Berperang

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya