Iran Klaim Kemenangan Atas AS dalam Embargo Senjata PBB

Iran terbebas dari sanksi embargo

Teheran, IDN Times - Berakhir sudah sanksi embargo senjata PBB yang dijatuhkan pada Iran dalam kurun waktu 13 tahun lamanya. Tepat pada hari Minggu (18/10) sanksi yang sudah diberikan sejak tahun 2007 tersebut resmi berakhir meskipun sempat mendapatkan penolakan dari pihak Amerika Serikat yang menginginkan perpanjangan sanksi. 

Berakhirnya sanksi ini menjadi momentum tersendiri bagi Iran yang selama ini mendapatkan tekanan terutama dari negara-negara Barat. Bahkan pada hari Minggu kemarin, Iran mengklaim kemenangan atas AS atas berakhirnya embargo senjata untuk negaranya, dikutip dari RT

1. Iran mengungkapkan kemenangan atas AS

Pada hari Minggu (18/10) Iran mendeklarasikan kemenangan atas multilateralisme, perdamaian dan keamanan yang langsung diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif, 

"Mulai hari ini, semua pembatasan transfer persenjataan dan pelayanan finansial ke dan dari Republik Islamik Iran dan pelarangan terkait masuk atau transitnya dalam teritori negara-negara PBB yang sebelumnya diterapkan pada penduduk Iran dan militernya, semuanya sudah dihapuskan secara otomatis."

Melansir dari Aljazeera, berakhirnya sanksi dari Dewan Keamanan PBB ini artinya Iran dapat membeli persenjataan secara legal meliputi misil, helikopter, dan tank. Selain itu, "Iran juga dapat memenuhi persenjataan dari berbagai sumber secara legal dan sesuai dengan kebutuhan", ujar Menteri Luar Negeri Iran. 

2. Iran belum butuh membeli persenjataan baru

Setelah belasan tahun berada dalam tekanan multilateral akibat embargo yang dijatuhkan pada negaranya. Iran rupanya mampu bertahan dengan baik, dengan meningkatkan produksi dalam negeri dan mengandalkan kemampuan internal yang mereka miliki. 

Melansir dari CGTN, meskipun sudah bisa membeli persenjataan dari luar negeri, mereka mengklaim industri persenjataan mereka sudah mencukupi kebutuhan pertahanannya, sehingga belum membutuhkan pembelian senjata baru. Namun adanya rencana dari Presiden Venezuela, Nicholas Maduro untuk membeli senjata misil dari Iran setelah berakhirnya sanksi tersebut.

Baca Juga: Taiwan Perpanjang Embargo Makanan Dari 5 Prefektur di Jepang

3. Gagalnya usulan perpanjangan embargo oleh AS

Sementara itu, Amerika Serikat yang selama ini menentang Pemerintah Iran sudah mencoba mengajukan resolusi perpanjangan embargo pada Iran. Namun upaya tersebut ditolak, setelah dari 14 negara anggota Dewan Keamanan PBB hanya AS dan Republik Dominika yang setuju pengajuan tersebut. Sedangkan Rusia dan Tiongkok menolak dan sekutu AS di Eropa seperti Inggris, Prancis, Jerman tidak menanggapi resolusi tersebut, dilansir dari Aljazeera.

Sementara pihak Rusia dan Tiongkok menanggapi dengan baik berakhirnya embargo persenjataan pada Iran. Hal ini sesuai dengan misi kedua negara untuk menyeimbangkan kekuatan dengan AS sekaligus meningkatkan kepentingan ekonominya di Timur Tengah. 

Baca Juga: PBB Desak Amerika Serikat Hentikan Embargo Ekonomi Terhadap Kuba

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya