Iran: Vaksin PastoCoVac Diperbolehkan Bagi Anak-Anak

Disebut paling aman untuk anak di bawah umur

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Iran pada Senin (4/10/2021) telah mengizinkan penggunaan vaksin hasil kerja sama antara Kuba dan Iran bernama PastoCoVac. Bahkan Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan setempat sudah memberikan lampu hijau penggunaan vaksin itu kepada anak-anak. 

Sebelumnya, vaksin PastoCoVac atau yang bernama asli Soberana-02 itu sudah digunakan secara luas di Kuba. Selain itu, Iran juga menjadi salah satu negara yang bergantung pada vaksin buatan dalam negeri COViran Barekat.

1. Diizinkan untuk anak-anak usia 2-18 tahun

Pemerintah Iran sudah memberikan lampu hijau untuk memberikan dua dosis suntikan vaksin PastoCoVac untuk anak-anak berusia 2-18 tahun pada bulan lalu. Bahkan, kepala Institut Pasteur Alireza Biglari mengklaim bahwa vaksin tersebut merupakan salah satu vaksin paling aman untuk anak-anak.

Nantinya, suntikan vaksin PastoCoVac untuk anak-anak akan diberikan sebanyak dua dosis. Sedangkan bagi orang dewasa diperlukan dua kali suntikan dan satu kali booster untuk meningkatkan kekebalan dari COVID-19, dikutip dari Tehran Times.

Menurut kepala Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan Iran, Mohammad Reza Shanehsaz sudah mendistribusikan kloter pertama dengan enam juta dosis vaksin PastoCoVac yang dirilis. 

Shanehsaz juga mengatakan bila Teheran mengharapkan jumlah suntikan akan meningkat dan dosis vaksin juga akan bertambah. Hal ini sesuai dengan kerja sama antara Kuba dan Iran untuk meningkatkan produksi vaksin, dilansir dari laman RT

2. Vaksin kerja sama antara Iran dan Kuba

Baca Juga: Dukung 1 Juta Vaksin, Polres Penajam Laksanakan Gerai Vaksin Presisi

Sementara itu, vaksin PastoCoVac merupakan vaksin COVID-19 hasil kerja sama antara Institut Pasteur di Iran dan Institut Finlay di Kuba. Vaksin yang disebut dengan Soberana-02 di Kuba ini merupakan vaksin konjugasi yang disuntikkan sebanyak dua dosis dan memiliki efikasi hingga di atas 90 persen bila ditambahkan dengan satu dosis Soberana Plus. 

Vaksin yang diproduksi di Iran ini sudah menjalani uji klinis pada manusia di Kuba sejak akhir tahun 2020 hingga awal 2021. Sedangkan uji klinis tahap ketiga dilakukan di Iran dengan mengikutsertakan 24 ribu relawan dan 44 ribu relawan di Kuba. 

Pada Juli lalu, Bligari juga menuturkan bahwa vaksin PastoCoVac atau Soberana-02 adalah vaksin yang ampuh dalam melawan beberapa mutasi COVID-19 sekaligus, dilaporkan dari laman Tehran Times

3. Baru 15 persen penduduk Iran yang divaksinasi penuh

Iran: Vaksin PastoCoVac Diperbolehkan Bagi Anak-AnakPemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei saat disuntik vaksin CovIran Barekat. (twitter.com/khamenei_ir)

Pada bulan Agustus lalu, Iran tengah berjuang dalam melawan gelombang kelima COVID-19 yang diakibatkan kemunculan varian Delta. Bahkan Pemimpin Iran Ayatolah Ali Khamenei juga mendesak peningkatan produksi vaksin beserta impor vaksin dari luar negeri dalam jumlah yang besar. 

Khamenei sudah disuntik menggunakan vaksin COVIran Barekat pada Juni lalu yang disebut memiliki efikasi hingga 90 persen. Bahkan pemimpin Iran itu juga sudah melarang impor vaksin dari Inggris dan Amerika Serikat lantaran dianggap kurang dipercaya, terkait tingginya angka penularan COVID-19. 

Menurut data dari WHO menunjukkan hampir 52 juta penduduk Iran yang mendapatkan suntikan pertama vaksin COVID-19. Namun, hanya 15,6 juta penduduknya yang sudah divaksinasi penuh dari 83 juta total penduduk negara Timur Tengah itu, dikutip dari RT

Baca Juga: Arab Saudi Tak Karantina Jemaah Umrah bila Vaksinasi Pakai Vaksin Ini 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya