Jaringan Eksploitasi Pekerja Honduras di Spanyol Terungkap

Dipaksa bekerja selama 24 jam

Madrid, IDN Times - Kepolisian Spanyol berhasil mengungkap sindikat jaringan perdagangan manusia dan eksploitasi tenaga kerja asal Honduras. Bahkan polisi sudah menangkap beberapa orang termasuk dua kepala organisasi yang diketahui berasal dari Honduras namun sudah berkewarganeraan Spanyol. 

Sebelumnya Spanyol juga sudah memberikan kewarganegaraan bagi lebih dari 1000 warga negara Honduras. Selain itu, Spanyol juga sudah menasionalisasi WNA dari Afrika Utara dan Amerika Latin lainnya selama tahun 2020. 

1. Polisi menangkap delapan orang pelaku perdagangan manusia

Jaringan Eksploitasi Pekerja Honduras di Spanyol TerungkapIlustrasi petugas kepolisian Spanyol. (instagram.com/borja_mg80)

Kepolisian Spanyol sudah mengungkap organisasi kriminal di Cadiz yang bergerak dalam perdagangan manusia untuk eksplotasi tenaga kerja yang berasal dari Honduras. Pada operasi ini, polisi menangkap delapan orang termasuk dua di antaranya merupakan kepala organisasi yakni seorang ibu dan anaknya asal Honduras tapi sudah memiliki kewarganegaraan Spanyol. 

Jaringan perdagangan manusia ini melakukan aksinya dengan mengajak orang dari Honduras dan dijanjikan seluruh dokumen dan akan mendapat pekerjaan di Spanyol. Namun setibanya di Madrid, paspor mereka dirampas dan diharuskan membayar hutang sebesar 4 ribu hingga 6 ribu euro atau sekitar 4.800 sampai 7.300 dolar AS, dilansir dari Swiss Info.  

2. Investigasi sudah dilakukan sejak 2019 lalu

Jaringan Eksploitasi Pekerja Honduras di Spanyol TerungkapSeorang perempuan sedang membawa bendera Honduras. Ilustrasi. (twitter.com/hondudiario)

Dikutip dari El Pais, investigasi dari pihak kepolisian sudah berlangsung sejak 2019, ketika salah seorang korban berhasil melarikan diri dari kerja paksa dan melaporkan ke kantor polisi setempat. Menurut identifikasi dari kepolisian menyebutkan jika terdapat 26 warga Honduras yang telah ditipu, tetapi polisi menduga masih banyak korban lainnya. 

Dua ketua organisasi yang berinisial L.L.M.A dan anaknya LACM merekrut kenalan, teman, dan bahkan anggota keluarga sendiri yang masih tinggal di Honduras. Kedua tersangka sudah tinggal di Spanyol sejak 2008 dan menjamin perjalanan dan pekerjaan melalui surat undangan. Dua orang tersebut juga membayar pihak ketiga sebesar 300 euro untuk setiap surat yang dikirimkan kepada warga yang kini menjadi korban. 

Baca Juga: 9 Fakta Menarik Honduras, Negara yang Memiliki Fenomena Hujan Ikan

3. Korban dipekerjakan sebagai pekerja sosial

Setibanya di Spanyol, para pekerja asal Honduras tersebut dikirim ke Chiclana de la Frontera dan harus bekerja dengan dua perusahaan di Cadiz dan Jerez de la Fontera untuk merawat lansia. Kemudian mereka ditugaskan di sebuah rumah sebagai tenaga magang dana pekerja sosial untuk para lansia. 

Sebenarnya keluarga lansia membayar kepada perusahaan sebesar 1.200 hingga 1.600 euro untuk layanannya, tetapi para korban hanya dibayar sebanyak 400-600 euro lewat amplop surat. Bahkan korban diharuskan bekerja selama 24 jam setiap harinya tanpa adanya hari libur.

Selain itu, para korban juga tidak sadar apabila pelaku memeras korban sebesar 300 euro untuk menyewa sebuah rumah yang mana korban tidak pernah berada di sana. Hal ini karena korban selalu bekerja dan mereka selalu diminta uang untuk membayar hutangnya, dilaporkan dari El Pais

Baca Juga: Honduras Berencana Buat RUU Larang Pelegalan Aborsi

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya