Jerman Gelar Operasi Skala Besar untuk Habisi Kelompok Neo-Nazi

Ekstremis sayap kanan telah melakukan sejumlah serangan

Jakarta, IDN Times - Kepolisian Jerman pada Selasa (5/4/2022) berhasil menggerebek kediaman anggota ekstremis sayap kanan neo-Nazi. Penangkapan itu dilakukan setelah pemerintah menggelar operasi besar-besaran dalam melawan aksi ekstremis sayap kanan yang kerap berulah di Jerman. 

Sehari sebelumnya, Kejaksaan Federal Jerman berhasil menangkap seorang anggota ekstremis sayap kanan, Peter S, yang diduga dengan sengaja membakar area permukiman para pencari suaka di Jerman pada tahun 1991. 

Kejadian itu mengakibatkan tewasnya seorang pengungsi asal Ghana, Samuel Yeboah, yang tengah tertidur di lantai paling atas. Meski sempat dilarikan ke rumah sakit, tapi pemuda itu dinyatakan tewas lantaran terkena luka bakar parah dan menghirup gas beracun, dilansir dari RT

1. Operasi melawan ekstremis sayap kanan dilakukan di 11 negara bagian Jerman

Operasi besar-besaran dalam melawan kelompok ekstremis sayap kanan dilakukan di 11 dari 16 negara bagian di Jerman. Pada operasi ini, hampir 800 aparat kepolisian diterjunkan untuk menyisir dan menangkap terduga anggota organisasi ekstremis sayap kanan. 

Sejauh ini, aparat telah menggeledah dan memeriksa sekitar 50 rumah yang diduga menjadi kediaman para ekstremis. Selain itu, masih ada 11 rumah lainnya yang menjadi target aparat.

Penggerebekan ini dilangsungkan pada pagi hari dan menyasar beberapa kelompok neo-Nazi, seperti Atomwaffen Division Deutschland (AWD), Combat 18 (C18), dan Knockout 51 (K51), serta terdapat satu kelompok yang sedang diinvestigasi dan diduga memiliki hubungan dengan AWD. 

Pasalnya, semua organisasi ekstremis itu sudah dilarang di Jerman, sehingga operasionalnya selama ini terhitung ilegal. Bahkan, beberapa di antaranya diduga merupakan anggota AWD yang berbasis di Amerika Serikat, dilansir Vice News

Baca Juga: Presiden Ukraina Sebut Rusia Lebih Buruk daripada Nazi

2. Empat anggota kelompok neo-Nazi berhasil ditangkap

Otoritas Jerman pada Rabu (6/4/2022) berhasil menangkap empat anggota kelompok ekstremis sayap kanan. Empat orang terduga anggota kelompok terlarang itu sudah ditahan dan terindentifikasi dengan nama, Leon R, Maximilian A, Eric K, dan Bastian A. 

Keempatnya disebut menjadi petinggi dalam organisasi Knockout 51 yang melakukan kampanye lewat olahraga. Organisasi itu diketahui sering mengadakan acara latihan di bagian timur Kota Eisenach dan tengah melatih sekaligus memberikan doktrin kepada para pemuda. 

Kelompok itu juga tengah berupaya untuk mendirikan lingkungan Nazi di Eisenach. Anggota organisasi ini sempat terlibat dalam beberapa aksi kriminal dan diduga ikut dalam aksi protes pembatasan COVID-19 yang berujung ricuh. 

Dari seluruh properti yang digeledah aparat, pihak kejaksaan menemukan 21 orang yang diduga menjalankan organisasi Combat 18 Deutschland yang sudah dilarang oleh Pemerintah Jerman, dikutip Associated Press.

Di samping itu, 10 orang terduga anggota AWD (Atomwaffen Division Deutschland) juga tengah diselidiki oleh otoritas setempat. Kelompok teroris itu merupakan cabang dari Attomwafen Division, organisasi white supremacy yang didirikan di Amerika Serikat sejak 2015. 

Terdapat lima orang lain yang juga diinvestigasi lantaran diduga memiliki hubungan dengan SKD 1418, sebuah organusasi sayap kanan yang aktif sejak tahun 2019 dan 2020 lalu. 

3. Bentuk pemenuhan janji Olaf Scholz dalam melawan neo-Nazi

Jerman Gelar Operasi Skala Besar untuk Habisi Kelompok Neo-NaziKanselir Jerman, Olaf Scholz saat menaiki pesawat. (twitter.com/Bundeskanzler)

Sejak memimpin Jerman pada Desember lalu, Kanselir Olaf Scholz sudah berjanji untuk mengadakan perlawanan terhadap militan sayap kanan yang beroperasi di Jerman selama ini. Pasalnya, terdapat kritikan dan kecaman dari warga Jerman kepada pemerintahan sebelumnya terkait kurangnya tindakan untuk melawan neo-Nazi. 

Menteri Dalam Negeri Jerman, Nancy Faeser, pernah mengatakan bahwa prioritas utamanya adalah untuk mengatasi aktivitas organisasi ekstremis sayap kanan. Hal ini menyusul tingginya kasus serangan dari organisasi terlarang itu di Jerman dalam beberapa tahun terakhir. 

"Operasi besar yang dilakukan kali ini menunjukkan bahwa meringkus kelompok ilegal dapat menjadi senjata ampuh dalam menegakkan kepentingan demokrasi," kata Faeser, dikutip The Guardian

Baca Juga: 5 Fakta Batalion Azov, Milisi Ukraina yang Berideologi Nazi

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya