Jurnalis Ukraina Diduga Ditawan Tentara Rusia di Berdiansk

Roshchyna tidak dapat dihubungi sejak minggu lalu 

Jakarta, IDN Times - Seorang jurnalis asal Ukraina, Viktoria Roshchyna, diduga telah diculik oleh tentara Rusia pada Jumat (18/3/2022). Jurnalis yang bekerja untuk media lokal Hromadske itu ditangkap ketika sedang menjalankan tugasnya untuk meliput situasi di Ukraina Timur. 

Pada minggu lalu, seorang kameraman senior Fox News, Pierre Zakrzewski, dan jurnalis Ukraina, Oleksandra Kuvshynova, tewas tertembak di pinggiran Kiev. Keduanya diduga tewas akibat terkena tembakan dari tentara Rusia. 

1. Roshchyna dikabarkan hilang ketika berada di Berdiansk

Berdasarkan keterangan dari Hromadske, melalui laman Facebook dan Twitter-nya, Roshchyna diduga sudah ditangkap oleh pasukan Rusia yang ada di Ukraina bagian timur. 

"Jurnalis kami bernama Viktoria Roshchyna sudah ditahan oleh pasukan Rusia yang menguasai wilayah Ukraina. Padahal ia diketahui sudah membuat video dan menuliskan artikel berita langsung dari pusat pertempuran di Ukraina timur dan selatan. Sejak 12 Maret, kita tidak bisa menghubungi Viktoria," ungkap Hromadske. 

"Setelah kami pelajari dari sejumlah saksi mata, dia sedang berada di Berdiansk yang diokupansi oleh Rusia. Pada 16 Maret, kami mempelajari bahwa sehari sebelumnya, ia sudah ditangkap oleh Badan Intelijen Federal Rusia (FSB)" tambahnya, dilansir Interfax.

Baca Juga: Selandia Baru Kirim Rp49,4 M untuk Dukung Ukraina Lawan Rusia

2. Ukraina meminta Rusia segera bebaskan jurnalis yang ditahan

Mendengar adanya penahanan ini, Kedutaan Besar Amerika Serikat (A) di Kiev mendesak Rusia untuk segera membebaskan jurnalis asal Ukraina yang disebut ditahan secara ilegal. Pasalnya, Rusia dikabarkan telah menculik beberapa wali kota dan menyerang rumah sakit, bioskop, masjid, dan situs bersejarah Holocaust. 

Dilansir The Hill, penasehat Kementerian Pertahanan Ukraina, Yuriy Sak, mengatakan kepada Greta Van Susteren pada Minggu (20/3/2022), bahwa pasukan Rusia sangat jahat dan bahkan lebih kejam dari Nazi. 

"Mereka bertingkah lebih buruk dari Nazi, karena mereka melakukan pembunuhan. Mereka melemparkan bom di taman kanak-kanak. Mereka melemparkan bom di shelter untuk berlindung warga. Setiap hari harus bangun, siapapun yang bisa tidur pasti akan mendengar kabar tragis soal tewasnya warga sipil dan ini terus berlanjut terus menerus," kata Sak. 

"Ini tidak hanya masalah di Ukraina. Kami berhadapan dengan rezim gila yang dapat menghancurkan seluruh benua dan ini harus dihentikan," tambahnya. 

3. Seorang jurnalis asal Kherson juga dilaporkan hilang 

Ukrinform melaporkan, Hromadske mengaku sudah mencoba beberapa cara untuk membebaskan Roshchyna, termasuk dengan mengampayekan kepada komunitas internasional dan Pemerintah Ukraina. 

"Kami sudah melakukan berbagai cara untuk membebaskan Roshchyna secara diam-diam. Namun, semua usaha itu tidaklah efektif," kata dia. 

Selain Roshchyna, jurnalis di Kherson bernama Oleh Baturin yang merupakan koresponden dari media massa Den dan anggita Persatuan Jurnalis Ukraina dinyatakan hilang pada 12 Maret. Bahkan, tidak ada informasi terbaru terkait kondisinya saat ini. 

Di sisi lain, soal tudingan kasus penculikan, Rusia masih belum menanggapi ataupun memberikan komentar apapun. 

Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina Dinilai Makin Ancam Ketahanan Pangan Dunia

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya