Kanada Perpanjang Larangan Kepemilikan Rumah bagi Warga Asing

Warga asing dianggap sebagai penyebab naiknya harga rumah

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan Kanada Chrystia Freeland, pada Minggu (4/2/2024), mengumumkan perpanjangan larangan warga asing untuk membeli rumah di negaranya. Keputusan ini untuk meningkatkan kepemilikan rumah kepada warga lokal dan menstabilkan harga. 

Dalam beberapa tahun terakhir, Kanada tengah dihadapkan pada krisis permukiman yang berujung pada naiknya harga rumah yang tidak dapat dijangkau oleh warga lokal. Sejumlah pihak pun menyalahkan imigran dan warga asing yang membeli rumah di Kanada. 

1. Pengecualian bagi mahasiswa asing dan pengungsi

Freeland mengatakan, larangan pembelian rumah bagi warga dan perusahaan asing di Kanada diperpanjang hingga 2027. Namun, aturan ini tidak berlaku bagi mahasiswa internasional, pengungsi, dan pekerja sementara di Kanada. 

"Sebagai bagian dari penggunaan semua alat dalam menurunkan harga rumah bagi warga Kanada, maka larangan kepemilikan rumah bagi warga asing di Kanada yang berakhir pada 1 Januari 2025 akan diperpanjang hingga 1 Januari 2027," terangnya, dikutip Global News.

"Dengan memperpanjang larangan, kami memastikan bahwa permukiman akan digunakan sebagai hunian oleh keluarga di Kanada dan tidak menjadi aset finansial spekulatif," sambung dia. 

Ia menambahkan, Kanada sudah mengkhawatirkan tingginya kepemilikan rumah oleh warga asing di Kanada. Ia khawatir ini akan berimbas pada kurangnya kapabilitas warga dalam membeli rumah di sejumlah kota. 

Baca Juga: Kanada Minta Israel Setop Serang Anak-anak dan Perempuan di Gaza

2. Hanya segelintir warga asing yang punya properti di Kanada

Kanada Perpanjang Larangan Kepemilikan Rumah bagi Warga Asingsuasana rumah di Toronto, Kanada (pexels.com/celine-chamiot-poncet)

Profesor dari Sauder School of Business University of British Columbia, Tom Davidoff, mengatakan warga asing sudah terdesak oleh pajak pembelian rumah dan jumlah warga asing yang punya properti sangat sedikit. 

"Dalam pasar hunian yang paling terjangkau, ini sangat dipercaya bahwa terdapat dampak besar karena sangat sedikit warga asing yang membeli rumah di Kanada, terutama di Toronto dan British Columbia," ungkapnya. 

Berdasarkan data dari Statistics Canada, 2,6 persen dari total rumah di Toronto dimiliki oleh warga asing. Sedangkan di Vancouver, hanya 4,3 persen warga asing yang terdaftar sebagai pemilik properti. 

Beberapa provinsi di Kanada juga menerapkan pajak pembelian properti kepada warga asing. Namun, Davidoff menyebut bahwa larangan ini tidak berlaku untuk menindak pemilik properti yang sudah ada, tetapi hanya menargetkan pembeli baru mulai 1 Januari 2024. 

3. Kanada batasi izin tinggal mahasiswa di negaranya

Sebulan lalu, Kanada sudah membatasi izin tinggal bagi mahasiswa internasional di negaranya. Bahkan, pemerintah akan membatasi izin kerja bagi sejumlah mahasiswa asing usai lulus dari universitas. 

Keputusan itu untuk mencegah krisis hunian yang terjadi di Kanada akibat banyaknya mahasiswa asing yang menetap. Pemerintah hanya akan mengabulkan 360 ribu izin tinggal mahasiswa pada 2024, berkurang hingga 35 persen dibanding tahun lalu. 

Dilaporkan Reuters, Menteri Imigrasi Marc Miller mengatakan, pemerintah federal akan bekerja sama dengan provinsi yang mengawasi sistem pendidikan dalam penerapan pembatasan ini. 

"Sejumlah institusi swasta mengambil keuntungan dari mahasiswa internasional untuk mengoperasikan kampus yang kurang diminati, dengan menerapkan biaya kuliah mahal dengan meningkatkan jumlah mahasiswa asing," tuturnya. 

Baca Juga: 5 Fakta Chris Hadfield, Astronaut Multitalenta dari Kanada

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya