Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kanada Minta Israel Setop Serang Anak-anak dan Perempuan di Gaza

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau. (Instagram.com/justinpjtrudeau)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, menyerukan Israel untuk segera berhenti menyerang warga sipil, terutama anak-anak dan bayi. Namun, seruan Trudeau ini ditolak oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

“Pembunuhan terhadap anak-anak, bayi, dan perempuan di Jalur Gaza yang terkepung, harus diakhiri sekarang juga. Saya mendesak pemerintah Israel untuk menahan diri sepenuhnya,” kata Trudeau, dikutip dari Al Jazeera, Kamis (15/11/2023).

“Dunia sedang menyaksikan pembunuhan terhadap perempuan, anak-anak, dan bayi. Hal ini harus dihentikan,” ucap dia.

1. Netanyahu tolak seruan Trudeau

Sementara itu, Netanyahu menolak keras permintaan Trudeau, sama halnya ketika Netanyahu menolak seruan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang meminta gencatan senjata di Gaza.

“Bukan Israel yang sengaja menargetkan warga sipil, tetapi Hamas yang memenggal, membakar dan membantai warga sipil dalam aksi terburuk yang pernah dilakukan ke orang Yahudi sejak Holocaust,” ujar Netanyahu.

“Kekuatan peradaban harus mendukung Israel dalam mengalahkan teroris Hamas,” lanjut dia.

2. Kanada adalah salah satu negara pendukung Israel

Justin Trudeau, PM Kanada (instagram.com/justinpjtrudeau)

Sebelumnya, pada serangan Hamas ke Israel 7 Oktober, Kanada adalah satu dari sekian negara Barat yang membela Israel. Trudeau menyebut Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri melawan Hamas. 

Namun, Trudeau juga menyatakan keprihatinannya atas meningkatnya korban tewas di Jalur Gaza yang kini telah mencapai 11.500 orang, tanpa mengecam aksi pasukan Israel sedikit pun.

3. DK PBB serukan jeda kemanusiaan di seluruh Gaza

Gedung-gedung yang hancur akibat serangan Pendudukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil Palestina di Gaza di utara Kamp Jabalia, utara wilayah Al-Sikka, Rabu (11/11/2023). (dok. Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP))

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengeluarkan resolusi yang menyerukan adanya jeda dan koridor kemanusiaan di seluruh Jalur Gaza.

Jeda kemanusiaan ini ditujukan untuk pengiriman bantuan dan evakuasi medis selama serangan Israel ke Gaza. Meski demikian, Amerika Serikat (AS), Rusia, dan Inggris memilih abstain dalam resolusi ini.

Resolusi tersebut diusulkan oleh Malta, yang juga menyerukan adanya koridor kemanusiaan di seluruh Jalur Gaza selama beberapa hari untuk melindungi warga sipil, terutama anak-anak.

Resolusi DK PBB pada dasarnya cukup mengikat, namun selama ini tidak ada satu pun resolusi soal perdamaian Palestina yang dipatuhi oleh Israel.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us