Kasus COVID-19 di Afrika Selatan Tembus Satu Juta

Diduga akibat varian baru COVID-19

Johannesburg, IDN Times - Kasus penularan COVID-19 di Afrika Selatan sudah melampaui satu juta jiwa sejak hari Minggu (27/12). Bahkan pada akhir tahun 2020 ini kasus penularan virus berbahaya tersebut di Afrika Selatan melonjak tajam dan disebut-sebut semakin cepat dan mudah menular antar manusia. 

Setelah pada minggu lalu, Pemerintah Afrika Selatan sudah menemukan varian baru COVID-19 di negaranya. Meski belum terdapat bukti ilmiah, tapi pemerintah setempat menduga lonjakan disebabkan adanya strain baru yang dianggap lebih berbahaya. 

1. Terjadi lonjakan kasus COVID-19 di Afrika Selatan

Kasus penularan COVID-19 di Afrika Selatan menunjukkan lonjakan beberapa bulan belakangan ini ditambah adanya liburan Natal dan Tahun Baru yang dikhawatirkan justru meningkatkan angka penularan. Hingga hari Minggu (27/12) total kasus COVID-19 di Afrika Selatan tercatat sudah mencapai 1.004.413 jiwa dengan kasus kematian sebesar 26.735 jiwa.

Melansir dari Al Jazeera, jumlah ini membuat Afrika Selatan menjadi negara dengan kasus COVID-19 terbesar di Benua Afrika. Selain itu, penularan COVID-19 juga sudah terjadi di seluruh penjuru negeri, dengan kasus terbesar di wilayah pesisir seperti Western Cape, Eastern Cape dan KwaZulu-Natal. 

2. Disebut ada kaitannya dengan strain baru COVID-19

Baca Juga: Varian Baru COVID-19 di Inggris dan Afrika Selatan Berbeda

Tingginya lonjakan kasus COVID-19 di Afrika Selatan pada akhir tahun ini diduga lantaran adanya varian virus yang dijuluki 501.V2. Sesuai keterangan dari ilmuwan mengatakan jika varian baru tersebut lebih mudah menular dan dengan cepatnya mendominasi beberapa wilayah yang sebelumnya sudah membaik, dilansir dari AP News

Bahkan sejak tujuh hari belakangan kasus harian baru COVID-19 di Afrika Selatan hampir mencapai dua kali lipat dari dua minggu sebelumnya. Tercatat pada tanggal 12 Desember terdapat 10,24 kasus baru dari 100 ribu jiwa, sedangkan pada tanggal 26 Desember melonjak menjadi 19,86 kasus dari 100 ribu jiwa. 

3. Akan terapkan larangan pembelian minuman alkohol

Melansir dari Bloomberg, menanggapi kenaikan kasus COVID-19 di negaranya, Pemerintah Afrika Selatan akan memberlakukan pengetatan pembatasan di luar rumah. Selain itu juga akan melarang penuh penjualan minuman beralkohol, setelah sejak awal pandemi pada bulan Maret lalu pemerintah setempat sudah membatasi pembelian minuman keras. 

Akibat pembatasan pembelian minuman alkohol, berbagai insiden kecelakaan dan kekerasan terkait dengan minuman keras berkurang drastis. Akan tetapi kebijakan ini berdampak pada tutupnya bar yang mampu mempekerjakan sebesar 250 ribu tenaga kerja di Afrika Selatan. 

Baca Juga: Afrika Selatan Temukan Varian Baru COVID-19 di Negaranya

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya