Korsel Kirim Unit Anti Pembajak Usai Kapalnya Disita Iran

Adanya perselisihan Iran-Korea Selatan

Seoul, IDN Times - Pemerintah Korea Selatan pada hari Senin (04/01) akan mengirimkan unit anti-pembajak dari militernya ke Teluk Persia. Hal ini menanggapi tindakan Iran yang menyita kapal tanker milik Korea Selatan terkait dengan pelanggaran hukum lingkungan yang berlaku di negara Timur Tengah tersebut. 

Beberapa tahun belakangan hubungan antara Iran dan Korea Selatan sebagai sekutu utama AS juga memburuk. Setelah adanya pembekuan dana minyak bumi Iran di bank milik Korea Selatan. 

1. Mengirimkan unit anti-pembajak di Teluk Persia

Korea Selatan mengirimkan unit Cheonghae anti pembajak dan satu unit helikopter dari militernya untuk ditempatkan di Teluk Persia. Hal ini sebagai tanggapan setelah sebuah kapal minyak milik Korea Selatan yang ditangkap oleh Iran pada hari Senin (04/01). 

Sebelumnya Korea Selatan sudah menempatkan unit Chonghae di Teluk Aden sejak tahun 2009. Namun kemudian antara 2019 dan 2020 dipindah ke Selat Hormuz setelah rentetan serangan pada kapalnya di area pesisir Iran, dilansir dari RT

Menurut dokumen putih militer Korea Selatan pada tahun 2018 menyebutkan bila unit Chongahe 302 mengoperasikan sebuah kapal penghancur berbobot 4.500 ton, satu buah helikopter anti kapal selam dan tiga kapal cepat. 

2. Adanya penyitaan kapal tanker Korea Selatan

Baca Juga: Puluhan Pendaki Meninggal karena Longsoran Salju di Iran

Peluncuran unit Chonghae tersebut ditengarai penyitaan kapal tanker milik Korea Selatan bernama Hankuk Chemi oleh militer Iran. Menurut pihak Iran tindakan penyitaan ini disebabkan adanya pelanggaran hukum lingkungan maritim yang terus menerus dilakukan oleh kapal milik Korea Selatan. 

Melansir dari Al-Monitor, kapal Hangkuk Chemi tersebut diarahkan menuju ke Kota Bandar Abbas untuk tindakan lebih lanjut. Serta Iran juga menahan seluruh awak kapal yang berasal dari Korea Selatan, Vietnam, Indonesia dan Myanmar. 

Kapal yang dioperasikan oleh DM Shipping Co, Busan tersebut juga membawa sejumlah 7.200 ton ethanol yang hendak diangkut Jubail, Arab Saudi menuju ke Fujairah, Uni Emirat Arab, dikutip dari RT

3. Menegangnya hubungan Iran dengan Korea Selatan dan AS

Namun penangkapan kapal tanker Korea Selatan ini diduga disebabkan ketegangan antara Iran dan Korea Selatan belakangan ini. Setelah pada bulan Juni lalu, Korea Selatan membekukan pendapatan minyak Iran yang hendak digunakan untuk membeli makanan dan obat-obatan, demi menghindari sanksi AS, dilansir dari The Guardian

Di samping itu, hubungan Iran dan AS juga semakin memanas lantaran adanya upaya Teheran untuk menambah uraniumnya sebesar 20 persen. Bahkan penambahan uranium tersebut jauh di atas ketentuan dalam perjanjian tahun 2015, dikutip dari Arab News

Menanggapi ancaman baru dari Iran, AS menempatkan kapal induk USS Nimitz agar tetap berada di negara Teluk. 

Baca Juga: Parlemen Korea Selatan Setujui UU Anti Korea Utara

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya