Kosovo Wajibkan Kartu Identitas Khusus bagi Warga Serbia di Negaranya

Ketegangan Serbia-Kosovo terus berlanjut

Jakarta, IDN Times - Kepolisian Kosovo pada Senin (25/7/2022) telah mempersiapkan kebijakan penerapan kartu identitas khusus bagi warga etnis Serbia. Hal ini menyusul keputusan pemerintah Kosovo untuk melarang pelat kendaraan asal Serbia di teritori negaranya. 

Pada awal Juli, Presiden Serbia Aleksandar Vucic menuding Kosovo berniat untuk mengusir semua warga etnis Serbia di teritorinya. Hal ini menanggapi permasalahan pelat nomor kendaraan asal Serbia yang dilarang masuk ke Kosovo mulai Oktober mendatang.

1. Penduduk etnis Serbia harus memiliki kartu identitas sementara dari Kosovo

Kosovo Wajibkan Kartu Identitas Khusus bagi Warga Serbia di NegaranyaBendera Serbia di Belgrade. (instagram.com/pjls1969)

Penerapan dokumen sementara bagi penduduk etnis Serbia ini rencananya akan diberlakukan pada 1 Agustus mendatang. Hal ini sesuai dengan kebijakan pemerintah Kosovo untuk mengganti kartu identitas yang diterbitkan oleh Republik Serbia. 

Sementara itu, kepolisian Kosovo juga mengatakan bahwa dokumen itu akan diminta di seluruh perbatasan antara Kosovo-Serbia, termasuk di bandara. Kartu identitas sementara itu rencananya akan berlaku selama 90 hari setelah diterbitkan, dilaporkan N1.

Di samping itu, kartu identitas ini juga diwajibkan bagi individu yang memiliki usia di bawah 16 tahun yang belum memiliki kartu identitas pribadi. Namun, hal ini dapat diajukan dengan menggunakan sertifikat kelahiran yang dilengkapi dengan foto. 

Baca Juga: Polisi Kosovo Copot Seluruh CCTV di Kota Mayoritas Etnis Serbia

2. Kosovo minta warga etnis Serbia mengganti pelatnya dengan RKS 

Bersamaan dengan penerapan ini, otoritas Kosovo akan mengharuskan pemilik kendaraan dengan pelat nomor Serbia di teritorinya untuk menggantinya. Warga diharuskan mengganti pelatnya dengan nomor RKS atau Kosovo dan mendaftarkan kembali kendaraannya mulai 1 Agustus sampai 31 September 2022. 

Pemerintah Kosovo melihat pelat tersebut sebagai pelat ilegal, sehingga mengharuskan warga dengan pelat yang diterbitkan otoritas Serbia di Kosovo untuk menggantinya. Sedangkan, kendaraan dengan pelat tersebut nantinya belum menjadi objek pajak di Kosovo. 

Mayoritas pelat dan identitas Serbia itu terdapat di Kosovo Utara yang didominasi oleh etnis Serbia. Penduduk etnis Serbia diketahui menolak mengakui kemerdekaan Kosovo hingga 2013. Upaya perdamaian dari Uni Eropa berhasil meredam ketegangan dan pendirian perwakilan, tapi belum berjalan secara penuh, dilaporkan Euractiv.

3. Kosovo dan Serbia terus terlibat perseteruan

Kabar pemberlakuan kartu identitas sementara bagi warga etnis Serbia di Kosovo pada Juni lalu mengundang kecaman dari Presiden Aleksandar Vucic. Bahkan, ia menuding Perdana Menteri Kosovo, Albin Kurti berupaya menyerang warga Serbia di Kosovo bagian utara, tanpa bukti yang jelas. 

Tindakan ini merupakan kebijakan kedua dari Kurti yang berdampak pada warga Serbia sejak menjabat pada September 2021. Sebelum itu, ia sudah mengharuskan mobil dengan pelat Serbia untuk memiliki lisensi dari Kosovo, dilaporkan Exit News.

Atas hal itu, Serbia melakukan pembalasan dengan menerjunkan tentaranya ke perbatasan Kosovo. Tindakan itu mengakibatkan maraknya protes dari warga etnis Albania yang tinggal di Kosovo bagian utara. 

Meskipun kedua negara sudah menandatangani kesepakatan sementara, di mana kendaraan dari Serbia boleh menggunakan stiker untuk menutupi nama negara dan benderanya. Namun, keduanya masih belum menemui kesepakatan permanen. 

Baca Juga: Presiden Vucic Tuduh Kosovo Berniat Mengusir Warga Etnis Serbia

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya