Lepas dari Persemakmuran Inggris, Barbados Kini Punya Presiden Pertama

Pilih perempuan sebagai presiden pertama

Jakarta, IDN Times - Dame Sandra pada Rabu (27/10/2021) akhirnya resmi dipilih oleh parlemen sebagai presiden pertama Barbados. Keputusan ini menandai resminya negara Karibia itu keluar dari persemakmuran, setelah memerdekakan diri dari Inggris sejak lebih dari 50 tahun silam. 

Sejak tahun lalu, rencana untuk menjadi republik telah mencuat di Barbados dan pemerintah setempat juga menyetujui wacana tersebut. Hal ini ditengarai untuk menghapus sepenuhnya kolonialisme di negaranya. 

1. Mason resmi menjadi presiden pada 30 November

Dilansir BBC, perempuan bernama lengkap Dame Sandra Mason akan dilantik menjadi presiden pertama Barbados pada 30 November 2021. Acara pelantikan dirayakan bersamaan dengan Hari Kemerdekaan Barbados ke-55 dari Inggris. 

Dengan begitu, status Barbados tidak lagi menjadi negara persemakmuran, melainkan menjadi republik. 

"Waktunya sudah tiba untuk Barbados agar meninggalkan sepenuhnya kolonialisasi di masa lalu," ujar Perdana Menteri Mia Mottley. 

Pemilihan presiden kali ini dilakukan saat pertemuan antara anggota Parlemen dan Senat. Kala itu, Mottley menggambarkan pemungutan suara ini sebagai momen paling berpengaruh bagi negara. 

Baca Juga: Berubah Jadi Republik, Barbados Tak Lagi di Bawah Britania Raya

2. Dame Sandra Mason merupakan Gubernur Jenderal perempuan pertama

Dame sebelumnya pernah menjabat sebagai Gubernur Jenderal Barbados pada 2018. Sebagai informasi, peran gubernur jenderal di negara Karibia itu cukup vital lantaran menjadi perwakilan langsung di bawah Ratu Elizabeth II, dikutip Newsday

"Kami baru saja memilih seorang pemimpin, seorang perempuan yang unik dan berbakat asal Barbados. Itu tidak akan menyembunyikan apapun dan akan merefleksikan nilai diri kami sebagai perempuan," kata Mottley. 

3. Barbados mengikuti jejak beberapa negara tetangganya

Berakhirnya sistem monarki di Barbados berarti akan membuka lembaran baru bagi negara Karibia itu. Tantangan terbesar yang kini mereka hadapi adalah membentuk sistem pemerintahan tersendiri. 

Keputusan meninggalkan persemakmuran Inggris telah diterapkan oleh negara Karibia lainnya, seperti Guyana, Dominika beserta Trinidad dan Tobago. Tak hanya itu saja, Jamaica juga tengah mengupayakan hal yang sama.

Barbados yang memiliki penduduk sebesar 285 ribu dan menjadi salah satu negara dengan penduduk terbesar di Kepulauan Karibia. Selain itu, ekonomi Barbados yang sebelumnya hanya bergantung pada ekspor gula, kini sudah berkembang dan merambah ke industri pariwisata beserta finansial. 

Baca Juga: Setelah 52 Tahun Merdeka, Barbados Miliki Perdana Menteri Wanita Pertama

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya