Libya: Operasi Gabungan Berhasil Tangkap Petinggi ISIS

Embarak Al-Khazmi sudah menjadi buronan sejak 2017 

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Libya mengumumkan pada Selasa (7/9/2021) jika pihaknya telah menangkap salah seorang petinggi ISIS bernama Embarak Al-Khazmi. Penangkapan ini setelah adanya operasi dari Tentara Gabungan dan berkoordinasi dengan Kantor Kejaksaan Libya. 

Pasalnya Libya sejak lengsernya Muammar Gaddafi pada 2011 lalu, telah diombang-ambingkan oleh persaingan paham politik. Vakumnya pemerintahan, lantas membuat negara Afrika Utara itu mudah disusupi kelompok teroris dan pasukan militan. 

1. Al-Khazmi berhasil ditangkap di Kota Bani Walid

Libya: Operasi Gabungan Berhasil Tangkap Petinggi ISISPerdan Menteri Libya, Abdul-Hamid Dbeibah saat menerima Kepala Intelijen Mesir, Abbas Kamel di Tripoli, Libya. (twitter.com/metesohtaoglu)

Penangkapan Embarak Al-Khazmi berhasil dilakukan setelah adanya operasi dari Tentara Gabungan yang merupakan gabungan dari Tentara Nasional Libya dan GNA setelah memutuskan selesainya Perang Sipil Libya Kedua pada Oktober 2020 lalu. Sementara operasi militer anti terorisme ini dilakukan di Kota Bani Walid yang terletak 180 km di sebelah timur ibu kota Tripoli. 

Dilansir dari Libya Herald, Perdana Menteri Abdul Hamid Dbeibah mengungkapkan dalam sosial medianya bahwa, "Penangkapan Embark Al-Khazmi yang merupakan salah satu petinggi ISIS merupakan kesuksesan besar dari pasukan keamanan. Anak-anak muda dalam Tentara Gabungan akan terus melanjutkan perjuangan melawan terorisme di negara kita tercinta."

2. Al-Khazmi disebut tokoh penting ISIS dan sudah menjadi buronan sejak 2017

Pemerintah Libya menyebut Al-Khazmi selama ini bertanggung jawab untuk mengakomodir aksi terorisme ISIS yang berpusat di Bani Walid. Namun aksi-aksi terorisme yang dilakukan Al-Khazmi dilakukan pada wilayah Libya yang berhasil dikuasai pasukan ISIS. 

Di sisi lain, Jaksa Agung Libya, Al-Siddiq Al-Sour sudah memasukkan Al-Khazmi sebagai salah satu pemimpin ISIS yang menjadi buronan di negara Afrika Utara itu sejak tahun 2017. 

Maka dari itu, operasi militer yang dilakukan kali ini juga melibatkan pihak Kantor Kejaksaan Agung yang memberi arahan dan koordinasi kepada para pasukan militer di lapangan, dikutip dari The Libya Observer

Baca Juga: Penjaga Pantai Libya Tembaki Kapal Migran

3. Libya telah menghadapi kekacauan usai lengsernya Gaddafi

Penangkapan Al-Khazmi nantinya akan berguna untuk mengungkap informasi vital terkait sisa-sisa jaringan teroris ISIS di Libya. Selain itu, akan menghukum pemimpin ISIS itu terkait kejahatan yang dilakukannya selama ini di negara Afrika Utara itu. 

Libya selama hampir satu dekade terakhir telah menghadapi kekacauan besar, terutama setelah lengsernya Muammar Gaddafi pada akhir tahun 2011. Akibatnya, negara Afrika Utara itu menghadapi konflik berkepanjangan lantaran perbedaan paham politik serta masuknya sejumlah kelompok teroris. 

Pasukan ISIS diketahui sudah mendirikan basis di Sirte dan Derna sebelum mundur pada tahun 2018. Namun kini pasukan ISIS di Libya tengah bersembunyi di antara warga sipil di pesisir utara Libya dan masih menjadi momok bagi keamanan Libya maupun negara tetangganya, dilaporkan dari laman Africa News

Baca Juga: Presiden Mesir Tawarkan Bantuan Teknis untuk Libya

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya